spot_img
Jumat, Juni 20, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANSeleksi Terbuka Kepsek Dianggap Mendukung Meritokrasi

Seleksi Terbuka Kepsek Dianggap Mendukung Meritokrasi

Mataram (Suara NTB) – Sejumlah kepala sekolah menyambut baik rencana Pemprov NTB menggelar seleksi terbuka 43 jabatan kepala sekolah (Kepsek) yang lowong. Seleksi terbuka ini dianggap mendukung meritokrasi yang digaungkan oleh Gubernur NTB, H. Lalu Muhamad Iqbal. Seleksi terbuka ini juga dianggap dapat meminimalisasi intervensi politik.

Kepala SMAN 1 Kayangan, Moch. Fatkoer Rohman, S.Pd., M.Pd., pada Jumat (16/5/2025) menyambut baik kebijakan Pemprov NTB untuk melakukan seleksi terbuka untuk rekrutmen kepala sekolah. Pola 3K atau Kualifikasi, Kompetensi, dan Kinerja itu menurutnya sangat bagus. “Saya pikir itu mendukung meritokrasi yang sering digaungkan oleh Gubernur NTB,” ujarnya.

Pola 3K itu bisa terlaksana bila seleksinya benar-benar mengacu pada regulasi. Menurut Fatkoer, kebijakan itu sejalan dengan regulasi Permendikdasmen nomor 7 tahun 2025 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah yang baru terbit.

“Kemendikdasmen sudah menyiapkan regulasi dan sistem, sedang daerah tinggal menjalankannya dengan terbuka dan integritas. Sebenarnya meritokrasi itu tidak bisa dijalankan 100 persen, tetapi setidaknya sudah ada niat baik, sehingga paling tidak bisa mengurangi (meminimalisasi) intervensi politik. Selain itu bisa menghilangkan calo yang isunya sempat beredar di media massa,” ujar Fatkoer, yang pernah menjadi Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Lombok Utara.

Mengenai 3K, ia mengupas satu per satu. Terkait kualifikasi itu bisa diartikan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bakal calon kepala sekolah. Hal itu tertuang dalam pasal 7 Permendikdasmen 7/2025, yang di antaranya calon kepsek memiliki pendidikan S1/D4, memiliki sertifikat pendidik, minimal golongan 3C, dan lain-lain. Adapun kompetensi itu didapat setelah bakal calon kepala sekolah lulus pelatihan dan mendapatkan sertifikat. Kinerja itu bisa dilihat dari predikat kinerja dari pengelolaan kinerja, agar lebih menyakinkan didukung dengan rekam jejak bakal calon kepala sekolah.

Fatkoer juga menyampaikan kepala sekolah saat ini harus mampu membangun baik fisik maupun non-fisik sekolah. Membangun fisik artinya memenuhi sarana dan prasarana sekolah. Membangun

“Non-fisik artinya membangun SDM. Membangun SDM ini ada dua yaitu meningkatkan kompetensi GTK dan menjamin kesejahteraan GTK dengan cara melayani agar karier GTK berkembang. Membangun non-fisik juga berarti meningkatkan prestasi peserta didik baik prestasi akademik maupun non akademik,” ujar Fatkoer.

Hal senada disampaikan Kepala SMAN 4 Mataram, Drs. Jauhari Khalid, M.Pd., ditemui di ruang kerjanya, kemarin. Dengan adanya seleksi terbuka itu kepala sekolah yang terpilih dianggap akan memenuhi standar.

“Sangat setuju kalau tujuannya meritokrasi itu. Dengan jalan itu, Kepsek itu betul-betul diseleksi sehingga nanti benar-benar yang memenuhi standar menjadi kepala sekolah, bukan karena ada kedekatan atau titipan. Kita tentu sangat senang kalau sekolah itu diisi oleh kepsek yang betul betul profesional dan memenuhi standar,” ujar Jauhari Khalid.

Jauhari Khalid menekankan, kepsek saat ini harus memiliki kemampuan dalam hal manajerial, sosial, serta integritas. “Termasuk juga adaptif terhadap teknologi,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov NTB akan menggelar seleksi terbuka 43 jabatan kepsek yang lowong. Untuk menemukan sosok terbaik yang akan mengisi 43 jabatan Kepsek, pemerintah daerah melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Kepegawaian Daerah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tengah merancang pola seleksi lebih transparan dan berbasis pada tiga K (Kualifikasi, Kompetensi, dan Kinerja).

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB, Drs. Tri Budi Prayitno, M.Si menyatakan sekolah yang berada di bawah naungan Pemprov NTB ada 150 SMA, 100 SMK, dan 21 SLB. Dari 271 sekolah di bawah kewenangan Pemprov itu, 43 jabaan Kepsek masih diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt). (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO