Giri Menang (Suara NTB) – Para Kadus dan perangkat desa Jembatan Kembar (Jakem) Kecamatan Lembar, Lombok Barat (Lobar) belum digaji selama lima bulan, sejak bulan Januari sampai dengan Mei ini. Selain itu, kantor desa yang dibangun sejak 2022 lalu mangkrak. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dibereskan oleh Penjabat(Pj) Kepala Desa bersama jajarannya.
PJ Kades Jakem Agus Sutrisman menerangkan bahwa agenda pertama yang dilakukan menjadi Pj adalah penetapan APBDes tahun 2025. “Sudah kita Musdes, berjalan lancar dan sudah penetapan (APBDes),”terang Agus, kemarin. Camat Lembar ini mengaku kalau pegawai atau perangkat desa belum digaji. “Perangkat desa dan Kadus belum digaji selama lima bulan sampai Mei sejak Januari,”imbuhnya.
Total perangkat dan Kadus yang belum dibayarkan sebanyak 16 orang. Belum lagi insentif bagi kader, guru ngaji, marbot dan RT. Total anggaran yang dialokasikan mencapai ratusan juta. “Per bulan sampai puluhan juta, belum lagi kader ada 30, PKK, guru ngaji, RT, marbot,’’ katanya. Gaji inipun segera dibayar setelah penetapan APBDes, lalu diposting, kemudian pengajuan anggaran ke Pemda untuk pencairan ADD.
Setelah itu pada hari Kamis atau Jumat pekan ini gaji aparatur desa bisa dibayarkan. Sehingga pihaknya memprioritaskan pencairan ADD untuk pembayaran gaji. Terkait pelayanan bagi warga, mulai aktif sejak ia aktif menjabat. Sebelumya sempat vakum. Bahkan, lanjut dia, Musdes baru kali pertama ini diadakan sejak beberapa tahun terakhir vakum. Total DD dan ADD mencapai Rp1,9 miliar, masing-masing DD dipekirakan Rp1,1-1,2 miliar. Sisanya adalah ADD.
Selain masalah gaji, pembangunan kantor desa yang sebelumnya mangkrak sejak 2022 akan dilanjut pada awal bulan. Pembangunan kantor desa ini dihadiri oleh Bupati ketika itu. Untuk pembangunan kantor desa ini dialokasikan Rp250 juta. Nantinya akan ditambah pada APBDes perubahan. Sumber anggara untk pembangunan kantor ini dari BHP. Sumber lain yang bisa dialokasikan menurut aturan. “Boleh digunakan dari BHP dan lainnya,”ujarnya. (her)