spot_img
Jumat, Juni 20, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMKantor Wali Kota Mataram akan Dibangun oleh 85 Persen Tenaga Kerja Lokal

Kantor Wali Kota Mataram akan Dibangun oleh 85 Persen Tenaga Kerja Lokal

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram menargetkan 85 persen tenaga kerja yang terlibat dalam pembangunan kantor Wali Kota Mataram yang baru berasal dari NTB, khususnya Pulau Lombok, guna mendorong partisipasi dan pemberdayaan tenaga kerja lokal di proyek strategis daerah tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Lale Widiahning, mengatakan bahwa Pemkot Mataram melalui Dinas PUPR berkomitmen memprioritaskan keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek ini.

“Kita upayakan dari lokal. Tapi lokal di sini ya lokal Lombok. Karena kalau Kota Mataram saja tidak cukup dia. Pokoknya dari NTB. Kita upayakan, kalau bisa dia 85 persen, ya kita upayakan 85 persen itu,” tuturnya saat ditemui di Kantor Wali Kota Mataram, Senin, 19 Mei 2025.

Ia menegaskan bahwa pemanfaatan tenaga kerja lokal juga merupakan bagian dari komitmen pihaknya sebagaj pembinaan jasa konstruksi. Pemkot Mataram akan memastikan bahwa perusahaan pelaksana proyek benar-benar mengutamakan pekerja dari daerah.

“Salah satu tugas kami di jasa konstruksi untuk memastikan bahwa tenaga-tenaga kerja yang akan dipakai itu adalah murni tenaga kerja lokal,” ucapnya.

Lale, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa hanya tenaga kerja dengan keahlian khusus seperti pemasangan Aluminium Composite Panel (ACP), Glass Reinforced Cement (GRC), dan pekerjaan teknis lainnya yang kemungkinan akan didatangkan dari luar daerah, apabila tidak tersedia di NTB.

“Ya mudah-mudahan ada tenaga terlatih yang di sini yang bisa direkrut. Nanti kita dengan sendirinya pada saat rapat-rapat evaluasi ya kami suarakan itu,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pembangunan kantor Wali Kota Mataram saat ini telah menunjukkan progres signifikan. Pekerjaan awal seperti pembangunan direksi keet dan pagar keliling telah diselesaikan.

“Kemudian sekarang lagi menyetel alat pemancangan untuk spun pile. Material pemancangan sudah datang dari Pulau Jawa, sehingga mungkin hari Rabu atau Kamis ini kita sudah mulai pemancangan,” terangnya.

Lale menyebut pihaknya tetap optimis proyek ini bisa diselesaikan tepat waktu, yaitu pada bulan Desember 2025. Menurutnya, cuaca tidak menjadi hambatan dalam proses ini.

“Saat ini pekerja di lapangan memang belum banyak karena masih tahap pemancangan yang lebih mengandalkan alat berat. Namun, ketika masuk ke tahap pengecoran fondasi dan pembangunan struktur, tenaga kerja akan meningkat signifikan dan bisa mencapai ratusan orang,” tutupnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa sekitar 75 persen material yang digunakan dalam pembangunan kantor Wali Kota ini berasal dari lokal dan dalam negeri, dengan standar nasional Indonesia (SNI).

Penggunaan material lokal tidak hanya memudahkan akses dan menekan biaya transportasi, tetapi juga mendukung pertumbuhan industri dalam negeri. Material yang dimanfaatkan antara lain batu bata, kayu, beton, semen, besi, serta material alami seperti batu alam dan bambu. (hir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO