Mataram (Suara NTB) – Sebanyak 90 persen tenaga kerja di pabrik American Spring Bed yang beroperasi di bawah naungan PT Balifoam Nusamegah berasal dari masyarakat lokal. American Spring Bed merupakan pabrik manufaktur terbesar di Kota Mataram.
Di tengah anggapan bahwa Lombok hanya berperan sebagai jalur distribusi, kehadiran PT Bali Foam melalui American Spring Bed menjadi bukti bahwa industri manufaktur berskala besar dapat tumbuh dan berkembang di daerah. Berbasis di Bali, perusahaan ini telah hadir selama 11 tahun di Pulau Lombok, tepatnya di Kota Mataram. Produk utama yang dihasilkan adalah kasur dengan merek American Spring Bed.
Memberdayakan tenaga kerja lokal menjadi salah satu komitmen utama perusahaan. Tim Manajemen PT Balifoam Nusamegah Cabang Lombok, Palar Gandhi Aya Sophia, menyampaikan bahwa saat ini total karyawan yang bekerja di pabrik tersebut mencapai 225 orang, dengan mayoritas berasal dari berbagai wilayah di Pulau Lombok.
“85 sampai 90 persen karyawan kami adalah warga lokal. Ada yang dari Lombok Timur, Lombok Tengah, Kota Mataram. Dari satpam sampai tim manajemen. Sisanya memang orang luar Pulau Lombok, bisa dihitung jari lah,” tuturnya saat ditemui di Pabrik American Spring Bed pada Selasa, 20 Mei 2025.
Tak hanya menyerap tenaga kerja lokal, pabrik ini juga menjalin kemitraan dengan berbagai toko ritel, baik skala kecil maupun besar. “Itu belum termasuk dampak ke toko-toko, mitra distribusi, sampai relasi logistik,” ujarnya.
Menurut Gandhi, meskipun sumber daya manusia (SDM) lokal masih dalam tahap berkembang, mereka memiliki keunggulan dalam hal kepatuhan terhadap sistem dan standar kerja yang diterapkan perusahaan. “Tapi mereka kepatuhannya terhadap sistem atau instruksi yang ada di sistem itu oke,” ungkapnya.
Keberadaan pabrik American Spring Bed di Lombok membawa manfaat berlapis. Dari sisi produksi, keberadaan pabrik meningkatkan performa penjualan karena produk bisa langsung dipasok dari sumbernya. Sementara dari sisi distribusi, biaya menjadi lebih efisien karena tidak lagi bergantung pada pengiriman dari luar daerah seperti Jawa. Semua proses dapat dilakukan langsung di Lombok, sehingga lebih cepat dan hemat.
Lebih dari sekadar unit produksi, pabrik ini juga berkontribusi pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat. “Kita selalu diingatkan bahwa sebagai pelaku bisnis, kita harus terbuka untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan banyak pihak. Contohnya, belum lama ini kita menjalin kolaborasi dengan pihak-pihak media dan lembaga keuangan,” katanya.
Gandhi menekankan pentingnya membangun ekosistem yang solid dalam dunia usaha. “Kami menyadari, dalam dunia usaha kita tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada sinergi, komunikasi, dan kolaborasi. Itulah yang terus kami bangun di sini, bersama mitra usaha, masyarakat, dan instansi terkait,” ujarnya.
Lebih jauh, ia juga menggarisbawahi pentingnya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan demi keberlangsungan industri lokal. “Kalau stakeholder di sini kompak, pemerintah, masyarakat, pengusaha, maka industri seperti ini akan tumbuh subur dan memberikan manfaat jangka panjang bagi Lombok,” tutupnya. (hir)