Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal mengatakan Panitia Seleksi (Pansel) Direksi Bank NTB Syariah telah menyampaikan perkembangan terbaru terkait proses seleksi calon komisaris inepenen Bank NTB Syariah. Hingga saat ini, tim Pansel telah mendapatkan 10 nama yang akan bersaing memperebutkan tiga posisi komisaris independent BUMD tersebut.
Menurut Iqbal, dari apa yang disampaikan Pansel, lima nama telah disarankan, sementara lima nama lainnya hanya dipertimbangkan.
“Tadi saya baru dilaporkan perkembangan terakhirnya bahwa sudah masuk, sudah dipilih lima yang disarankan, dan lima yang hanya dipertimbangkan. Itu saja,” ujarnya, Kamis, 22 Mei 2025.
Meski demikian, daftar nama tersebut belum dikirim secara resmi ke Gubernur. Sehingga proses pengiriman daftar nama ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengikuti fit and proper test belum bisa dilangsungkan.
“Kan harus diputuskan dulu, belum sampai secara resmi belum ke Gubernur. Jadi Pansel hanya mengupdate prosesnya saja sudah sampai mana. Nanti secara resmi akan disampaikan ke Gubernur,” tambahnya.
Selanjutnya, setelah keputusan resmi diambil oleh Gubernur, nama-nama yang terpilih akan diusulkan ke OJK untuk mengikuti ujian fit dan proper. Setelah hasil dari OJK keluar, kemudian pembahasan lanjutan dan penetapan dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Nanti Gubernur akan memutuskan dan kemudian diusulkan ke OJK untuk nanti ditetapkan di RUPS yang akan datang,” pungkasnya.
Daftar 10 nama yang akan bersaing memperebutkan tiga posisi komisaris independent Bank NTB Syariah adalah, L. Anis Mudjahid Akbar, H. Putu Rahwidhiyasa, Dr. H. M. Taufiq Gozi, SE., MM, Dr. Achmad Fauzi, Agus Priyanto, Suharto, S.E., M.M, Susi Retna Cahyaningtyas, SE., M.Si, Ak., CA, Ir. Adlinsyah M Nasution, M.M, Edian Fahmy, dan Ir. Ikhsan MM.
Ketua Pansel Direksi Bank NTB Syariah, Wirajaya Kusuma mengatakan dirinya telah menyerahkan 10 nama tersebut ke Gubernur. Selanjutnya akan dipilih enam nama yang akan diserahkan ke OJK.
Ke 10 orang yang berpeluang menjadi komisaris Bank NTB Syariah, kata Wirajaya berasal dari luar dan dalam NTB. Sekitar 60 persen berasal dari luar NTB, 40 persen berasal dari NTB.
Alasan mengapa tim Pansel mengambil lebih banyak orang dari luar NTB sebab berdasarkan kualifikasi orang-orang ini yang memimpin poin berdasarkan skor dari seleksi terbuka yang digelar oleh Pemprov NTB.
‘’Inilah konsekuensi Pansel ini terbuka untuk umum secara nasional. Kualifikasinya betul-betul ketat, jadi kita bicarakan bersama scoringnya ke Pak Gubernur, peringkat rankingnya,” terangnya. Dari 10 nama ini, enam orang yang akan bersaing di uji fit dan proper OJK. (era)