Selong (Suara NTB) – Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Haerul Warisin menegaskan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Porang tidak boleh mangkrak. IKM Porang yang dibangun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sejak 2022 itu ditarget dalam waktu dekat sudah mulai beroperasi.
“Pabrik Porang ini tak boleh gagal,” tegas H. Iron sapaan akrab Bupati Lotim saat memimpin rapat pertemuan membahas Sentra IKM Porang Kabupaten Lotim di Ruang Rapat Bupati Lotim, Senin, 26 Mei 2025.
Sentra IKM Porang ini memiliki kapasitas produksi 50-80 ton perhari. Bahan baku yang tersedia di Kabupaten Lotim tidak mampu memenuhi total kebutuhan pabrik.
Menurut Bupati, Porang merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat diminati di dalam dan luar negeri. Porang juga bisa untuk komoditi ekspor.
Kebutuhan harian kalau tak bisa dipenuhi dikhawatirkan akan jadi problem. Dalam upaya memenuhi kebutuhan bahan baku, Bupati Lotim mengaku sudah layangkan surat ke seluruh Kabupaten Kota se NTB.
Bupati menuturkan ia juga sudah ketemu dengan Bupati Sumbawa. Cuma, informasi jumlah lahan Porang di Sumbawa belum detail. “Kita harus memiliki orang yang melakukan pendataan di semua kabupaten se NTB,” katanya.
Dia tegaskan, malau tak bisa 50 ton perhari maka bisa ekspansi ke luar daerah, termasuk dari Jawa. Porang sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Cukup dengan membuang kulitnya, semua hasil olahan Porang ini bisa dijadikan bahan baku sejumlah produk. Mulai dari makanan kosmetik dan lainnya.
Keberadaan IKM Porang Lotim ini diminta dapat disosialisasikan terus ke petani. Menurutnya banyak petani punya porang tapi tak tahu kemana dipasarkan.
Perlu ke depan perluasan areal tanaman Porang. Siapkan bagaimana cara dapatkan bibit unggul. Bagaimana teknik memelihara dan dapat produksi dengan hasil terbaik.
Perusahaan dihadapkan juga harus berani datangkan barang dari luar. Harus dilakukan pembinaan dengan pabrik porang. Bicara dengan perbankan untuk membiayai budidaya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lotim, H. M. Juaini Taofik mengatakan kendala listrik saat ini sedang ditangani sebelum diluncurkan. Adapun rencana peluncuran akan digelar tanggal 5 Juni 2025 mendatang.
Kepala Dinas Perindustrian Lotim, Muhammad Azlan menyampaikan Sentra IKM Porang di Lotim menjadi pusat produksi Porang terbesar di Indonesia. Kapasitas produksi dari umbi Porang menjadi tepung porang 50-80 ton perhari. Kapasitas produksi bahan baku di Lotim dicatat terakhir hanya 282 hektar. Sehingga perlu mendatangkan dari luar daerah.
Setelah beroperasi, Sentra IKM Porang akan menjadi salah satu penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Lotim. Potensi PAD tahun 2025 ini bisa Rp 400-500 juta. (rus)
