Selong (Suara NTB) – Seorang guru ditemukan meninggal akibat gantung diri di kediamannya di Benyer Dusun Paok Kambut, Desa Masbagik Utara Baru, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, pada Minggu, 1 Juni 2025 sekitar pukul 19.30 Wita.
Korban diidentifikasi bernama MR (54) seorang guru yang berdomisili di lokasi kejadian. Penemuan jenazah berawal ketika anak MR, Robby Abdau (23 tahun), tidak menemukan ayahnya di rumah. Robby kemudian menghubungi pamannya, Abdurrahman (65 tahun), sekitar pukul 18.59 Wita untuk menanyakan keberadaan MR.
Menyadari MR tidak berada di rumahnya, Abdurrahman segera menuju ke rumah korban. Bersama Robby dan seorang keluarga bernama Yanto (35 tahun), mereka melakukan pencarian di sekitar rumah. Pencarian mengarah ke atas plafon rumah setelah melihat tangga terpasang di dinding.
Abdurrahman yang naik ke atas plafon kemudian menemukan MR dalam keadaan tak bernyawa, tergantung menggunakan tali tambang berwarna hijau yang diikatkan pada kayu atap rumah. Tali tersebut juga diikatkan pada sebuah batu terbungkus kain di leher korban, diduga untuk mempermudah aksi. Posisi jenazah berada sekitar 6 meter dari tanah
Aparat kepolisian dari Sektor dikomandoi Kapolsek Masbagik bersama anggota langsung menuju lokasi. Tim Identifikasi (Inafis) Polres Lombok Timur melakukan pemeriksaan di TKP dan identifikasi korban. Tim medis dari Puskesmas Masbagik Baru dan petugas PLN turut membantu menurunkan jenazah.
Kepala Seksi Humas Polres Lotim, AKP Nikolas Osman menjelaskan berdasarkan pemeriksaan sementara Tim Inafis Polres Lotim, korban diduga meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan. Bekas jeratan tali pada leher mengindikasikan gantung diri.
Kejadian diduga terjadi saat rumah dalam keadaan sepi. Keluarga menyatakan MR diduga mengalami depresi selama setahun terakhir akibat penyakit diabetes dan gangguan kecemasan berlebihan yang dideritanya.
Keluarga korban menerima kejadian sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi maupun pemeriksaan medis lanjutan. (rus)