spot_img
Selasa, Juni 24, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEDimulai Juli, Sekolah Rakyat Sentra Paramita Didik 100 Siswa

Dimulai Juli, Sekolah Rakyat Sentra Paramita Didik 100 Siswa

Mataram (Suara NTB) – Sekolah Rakyat (SR) tahap pertama di Provinsi NTB mulai beroperasi pada Juli 2025. Sekolah rakyat perdana ini memanfaatkan bangunan Sentra Paramita Mataram yang berlokasi di Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat.

Kepala Sentra Paramita, Arif Rohman menyampaikan sekolah rakyat di Sentra Paramita khusus untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat dikatakan telah berhasil menjaring 100 siswa yang akan dididik selama setahun dalam asrama Sentra Paramita.

Ke 100 siswa SMP ini akan dibagi dalam empat rombongan belajar (Rombel), masing-masing Rombel berisi 25 siswa. Selain 100 siswa, sekolah rakyat Sentra Paramita menyiapkan 53 siswa cadangan.

“Bagi yang tidak masuk (cadangan) kita advokasi untuk daftar regular jalur afirmasi,” ujarnya, Rabu 11 Juni 2025.

Proses pembelajaran dalam sekolah rakyat menggunakan kurikulum yang sama dengan sekolah regular dan ditambahkan kurikulum khusus, yaitu kurikulum nasional plus, pendidikan karakter, serta penguatan matematika dan koding.

“Meliputi bagaimana anak itu memiliki semacam jiwa keagamaan, wawasan kebangsaan, mempunyai motivasi yang kuat, mentalnya tangguh untuk menjadi leader atau pemimpin,” sambungnya.

Untuk rekrutmen pendidik, Pemkab Lobar, lanjut Arif telah mengajukan 10 guru. Proses seleksi tenaga pendidik di sekolah rakyat akan dites langsung oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Sementara, untuk rekrutmen Kepala Sekolah akan dilakukan oleh Kementerian Sosial.

“Untuk jumlah gurunya masih didiskusikan oleh Kemensos dan Kemendikdasmen. Pemkab telah mengajukan 10 orang, tiga orang diseleksi oleh Kemendikdasmen,” katanya.

Arif mengatakan, proses rekrutmen sekolah rakyat di NTB masih mengalami kendala. Pasalnya, masyarakat dinilai kurang meminati sekolah ini.

Padahal, untuk satu siswa saja, pemerintah pusat telah menganggarkan Rp48 juta selama setahun untuk memenuhi seluruh kebutuhan siswa selama di asrama.

“Kalau dengan informasinya harusnya sujud sukur. Karena pengeluaran rakyat miskin untuk edukasi pendidikan itu di nol kan oleh Pak Prabowo. Jadi harusnya ketika orang tidak mampu mendengar ini wahh rebutan,” jelasnya.

Untuk memastikan program Presiden Prabowo ini tidak hanya berjalan ditempat, dibutuhkan sosialisasi yang masif baik dari Pemprov, Pemda, hingga unit terkecil yaitu Camat dan Kepala Desa.

Selain di Sentra Paramita, akan dibuka pula sekolah rakyat yang ada di bekas bangunan Akademi Keperawatan (Akper) Selong. Sekolah ini khusus untuk siswa SMA, dan direncanakan aka nada 125 siswa yang akan dibagi menjadi lima rombongan belajar.

Di lain sisi, Kepala Dinas Sosial Lombok Barat, Lalu Murtajaya mengatakan Pemkab telah menjaring 100 siswa dari semua kecamatan yang ada di Lobar. “Sekolah ini ingin mengangkat harkat dan martabat kita yang kurang mampu. Jadi betul-betul ini dibuat menjadi orang hebat,” katanya. (era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO