Taliwang (Suara NTB) – Bupati Sumbawa Barat, H. Amar Nurmansyah mendapat kehormatan menjadi bagian dari delegasi Indonesia dalam acara 9th Asia Pasific Leaders’ Summit on Malaria Elimination. Acara tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Republik Indonesia bekerja sama dengan Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA).
Agenda ini merupakan ajang pertemuan para Menteri Kesehatan, pakar, dan pemangku kepentingan utama dari seluruh kawasan Asia Pasifik untuk membahas tantangan dan solusi dalam eliminasi malaria. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dalam mengatasi tantangan pembiayaan dan program, serta mempercepat pencapaian target eliminasi malaria di tahun 2030.
Kegiatan yang diikuti oleh Bupati itu berlangsung pada Selasa, 17 Juni 2025 di Hilton Resort, Bali. Beberapa negara yang tergabung dalam APLMA turut hadir dalam kesempatan itu diantaranya Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, Korea Utara, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Papua Nugini, Filipina, Korea Selatan, Kepulauan Solomon, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, Vanuatu, dan Vietnam. Selain negara – negara yang tergabung dalam APLMA, hadir pula Director General World Health Organisation (WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku perwakilan dari badan PBB.
Kepesertaan Bupati Amar dalam acara itu sendiri tidak serta merta. Bupati mewakili pemerintah KSB, diundang sebagai daerah yang dianggap sukses dalam penurunan kasus malaria. Sebagaimana diketahui, dalam 3 tahun terakhir Pemda KSB melalui Dinas Kesehatan setempat telah menunjukan kinerja penurunan kasus malaria yang signifikan. Secara data KSB kini telah mampu mencapai Positifity Rate < 5 persen sementara Annual Paracite Insident < 1/1000 penduduk dan tidak ada kasus malaria penularan setempat (indogenouse).
Karena kesuksesan tersebut, Bupati Amar diundang untuk melakukan sharing session dengan negara-negara lainnya dikawasan Asia Pasifik. Selain hadir sebagai delegasi Indonesia, dalam kesempatan tersebut Bupati juga menerima Predikat Daerah Dengan Eliminasi Malaria yang diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Dalam sambutan pembukaannya, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan malaria bukan sekadar isu kesehatan, ini merupakan persoalan pembangunan. Untuk benar-benar mengeliminasi malaria, kita harus melampaui sektor kesehatan. Itulah sebabnya Indonesia meluncurkan ‘Indonesia’s Call to End Malaria Initiative’ untuk menggerakkan dukungan dari seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat. “Melalui kepemimpinan yang lebih kuat dan koordinasi yang lebih baik, kita akan menghadirkan solusi yang berkelanjutan bagi wilayah-wilayah yang paling terdampak, khususnya Papua,” kata Menkes.
Sementara itu, Presiden RI keenam yang juga Special Advisor to Asia Pasific Leaders’ Malaria Alliance, Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato sambutannya, menekankan pentingnya kolaborasi regional. “Dengan waktu yang hanya tersisa lima tahun untuk mencapat target global SDGs guna eliminasi malaria pada 2030, KTT Pemimpin Asia Pasifik ke-9 telah menjadi wadah strategis untuk memperlihatkan kemajuan kawasan, inovasi, serta pembaruan komitmen,” kata SBY.
Bupati Sumbawa Barat H. Amar Nurmansyah dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setingginya kepada seluruh tim kesehatan daerah. Mulai dari tingkat Puskesmas, Dinas Kesehatan dan RSUD Asy Syifa, kata Bupati memiliki sumbangsih besar dalam rangka upaya eleminiasi salah satu penyakit berbasis lingkungan tersebut.
“Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh stakeholder terkait, para tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas, RSUD Asy Syifa dan Dikes KSB yang telah bekerja keras mengeleminasi malaria di Kabupaten Sumbawa Barat. Semoga ini bisa terus kita pertahankan di masa-masa yang akan datang,” imbuh Bupati.(bug/*)