Mataram (Suara NTB) – Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram optimis target pendapatan asli daerah dari pajak melampui target. Sejumlah potensi telah digarap secara optimal.
Kepala Bidang Pelayanan, Penyuluhan, dan Penagihan Badan Keuangan Daerah Kota Mataram, Ahmad Amrin dikonfirmasi akhir pekan kemarin menerangkan, progres pendapatan asli daerah dari pajak relatif melandai. Meskipun pajak hotel relatif rendah dibandingkan pendapatan lainnya. Akan tetapi, target pajak Rp291 miliar lebih dipastikan melampui target hingga akhir tahun 2025. “Iya, memang pajak hotel realisasinya masih rendah, tetapi jangan khawatir target Rp291 miliar bisa melampui target,” terangnya.
Target pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni 2025, target pajak mencapai Rp291 miliar. Realisasi sampai 18 Juni mencapai Rp130,8 miliar lebih atau 45 persen.
Dengan rincian diantaranya, pajak hotel dari target Rp30 miliar, terealisasi 39,37 persen atau Rp11,8 miliar. Pajak restaurant dari target Rp40 miliar,terealisasi 55,53 persen atau Rp22,2 miliar. Pajak hiburan dari target Rp6 miliar, terealisasi Rp3,4 miliar atau 57,03 persen. Pajak parkir dari target Rp2 miliar, terealisasi 61,34 persen atau Rp1,22 miliar lebih.
Sedangkan, realisasi pajak bumi dan bangunan masih rendah dari target Rp29 miliar, terealisasi 17 persen atau Rp5,09 miliar. Rendahnya capaian ini, karena surat pemberitahuan pajak terhutang (SPPT) baru disebarkan awal bulan lalu.
Opsen PKB dari target Rp61 miliar lebih, terealisasi Rp30,2 miliar atau 49,08 persen. Opsen BBNKB dari target Rp36 miliar,terealisasi Rp13,5 miliar atau 37,24 persen.
Amrin menegaskan, idealnya capaian secara keseluruhan pajak mencapai 50 persen atau lebih. Akan tetapi, realisasi secara keseluruhan baru mencapai 45 persen. “Idealnya sampai bulan ini di atas 50 persen,” sebutnya.
Pihaknya akan mengoptimalkan potensi pajak lainnya, sehingga segera dilakukan penyesuaian terhadap target pajak pada APBD perubahan. Ia berkomitmen sumber pajak lainnya dapat menutupi kekurangan pendapatan dari pajak hotel. “Kalau strategi meningkatkan pajak hotel sudah mentok. Pendapatan pajak hotel linier dengan orang yang menginap,” demikian kata dia. (cem)
