Mataram (Suara NTB) – Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi NTB resmi membuka kegiatan Pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi Fasilitator Tahun 2025, pada Minggu (22/6/2025). Pelatihan ini sebagai bagian dari upaya mendukung pelaksanaan program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mentransformasi proses belajar yang lebih bermakna, kritis, dan kontekstual.
Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning merupakan pendekatan yang tidak hanya menekankan pada penguasaan konten, tetapi juga mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, membangun karakter, serta mengembangkan keterampilan abad ke-21 melalui proses belajar aktif, reflektif, dan kolaboratif. Guna menunjang implementasi pendekatan ini di lapangan, diperlukan fasilitator-fasilitator yang andal dan kompeten.
Kepala BGTK NTB, Wirman Kasmayadi mengungkapkan, tercatat sebanyak 1.522 pendaftar mengikuti tahap penjaringan. Setelah proses verifikasi dan validasi, terjaring sejumlah 341 orang fasilitator yang akan mengikuti proses pelatihan melalui Learning Management System (LMS) serta pelatihan klasikal selama enam hari.
Pelatihan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai Minggu, 22 Juni hingga 27 Juni 2025, dengan total peserta sebanyak 248 orang yang terbagi dalam dua lokasi. Sebanyak 104 peserta mengikuti pelatihan di BGTK NTB, terbagi ke dalam tiga kelas. Sementara 144 peserta lainnya mengikuti pelatihan di BPMP NTB yang terbagi dalam empat kelas. Setiap kelas didampingi oleh dua orang pengajar/narasumber. Selanjutnya, tahap kedua akan dilaksanakan pada minggu berikutnya di BGTK NTB dengan jumlah peserta sebanyak 93 orang dalam tiga kelas.
Kegiatan tahap pertama dibuka secara resmi oleh Kepala BGTK NTB, Wirman Kasmayadi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada para peserta terpilih, yang telah berhasil lolos di antara ribuan kandidat lainnya yang juga berkualitas.
“Selamat kepada Bapak/Ibu peserta. Ini adalah amanah besar. Kita semua memiliki tanggung jawab dalam memastikan pembelajaran yang lebih bermakna bagi anak-anak Indonesia,” ujar beliau.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelatihan, Baharudin, menyampaikan laporan kegiatan secara singkat dan harapannya agar pelatihan ini berjalan lancar dan peserta mampu memahami baik teori maupun praktik dari materi yang diberikan.
Kegiatan pembukaan dirangkai dengan pengalungan simbolis nametag dan penyematan PIN ZI WBK kepada empat orang perwakilan peserta, sebagai bagian dari kampanye internalisasi nilai-nilai Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI WBK) di lingkungan BGTK NTB. Dilakukan pula pembacaan Maklumat ZI WBK oleh Fauziyah Syahrawati, serta pernyataan komitmen seluruh peserta untuk mendukung BGTK NTB dalam membangun Zona Integritas menuju WBK.
Sebagai penutup rangkaian pembukaan, kegiatan diakhiri dengan do’a bersama yang berlangsung khidmat, memohon keberkahan atas pelatihan yang akan berlangsung selama enam hari ke depan.
“Dengan terselenggaranya kegiatan ini, BGTK NTB berharap dapat meningkatkan kapasitas peserta sebagai fasilitator, agar mampu mendampingi guru dan komunitas belajar dalam mengimplementasikan pembelajaran mendalam secara efektif dan berkelanjutan. Selain itu para fasilitator nantinya juga diharapkan dapat turut memperkuat budaya pembelajaran yang kolaboratif dan transformatif di lingkungan pendidikan,” pungkas Wirman. (ron)
