Mataram (Suara NTB) – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 16 menggratiskan satu set seragam sekolah putih-biru bagi calon siswa yang akan belajar di sekolah tersebut. Hal itu dilakukan sebagai upaya antisipasi pihak SMPN 16 Mataram terhadap potensi kekurangan siswa pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024, SMPN 16 Mataram menerima siswa sebanyak 120 siswa. Namun, jumlah tersebut berangsur berkurang hingga berjumlah 98 orang siswa. Disebutkan, kekurangan tersebut dikarenakan beberapa siswa yang sudah diterima, memilih mencabut berkas pendaftaran, kemudian memilih sekolah lain yang “favorit”.
Berangkat dari kekurangan tersebut, pada sistem baru pengganti PPDB yakni Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) kali ini, pihak sekolah berinisiatif memberikan secara percuma seragam kepada mereka yang memilih SMPN 16 Mataram sebagai tempat bersekolah.
Kepala SMPN 16 Mataram, H. Burhanuddin, M.Pd., ditemui di Mataram, mengatakan, pemberian seragam gratis bagi calon siswa yang akan bersekolah di SMPN 16 Mataram baru dilakukan tahun ini. Sebelumnya, ia mengingatkan kepada semua guru untuk menyukseskan program seragam gratis itu. Sebab, dengan cara itu, kekurangan siswa bisa diantisipasi.
“Targetnya 160 siswa. Putih biru. Kan itu yang sangat terlihat sekali kalau upacara kan. Kalau yang lain-lain kami semampunya anak-anak. Kami tidak paksa,” ujarnya.
Seragam gratis yang berjumlah 160 itu, menyesuaikan dengan banyaknya kuota penerimaan siswa baru di SMPN 16 Mataram pada SPMB tahun ini. Dikatakan, pada SPMB tahun ini, SMPN 16 Mataram diberikan jatah 5 rombel dengan 32 orang setiap rombelnya.
Burhanuddin menyebut, sumber dana untuk pengadaan seragam gratis itu murni hasil urunan para guru dan pegawai di lingkungan sekolah. “Sekarang kami urunan, bukan hanya guru, termasuk karyawan. Kemarin gaji ke-13 itu kami urunan,” jelasnya.
Pemberian seragam gratis kepada calon siswa ini merupakan bentuk dedikasi SMPN 16 Mataram kepada masyarakat. Burhanuddin menambahkan, dedikasi pihaknya bukan saja dalam bentuk pembagian seragam gratis. Sebelumnya, ia telah berkomitmen untuk menjadikan SMPN 16 Mataram sebagai wadah yang nyaman bagi peserta didik.
“Secara akademik kami pasti kalah. Tapi kami ingin membangun atmosfer pendidikan yang bersahabat dan lebih humanis ke peserta didik,” jelasnya.
Disebutkan, beberapa siswa-siswi yang bersekolah di SMPN 16 Mataram berasal dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan finansial dan sosialnya terbilang kurang. Oleh karena itu, Burhanuddin selaku kepala sekolah meminta setiap guru menjadi “orang tua asuh” bagi mereka.
“Jadi itu yang udah beberapa tahun ini kita coba. Jadi kami guru-guru urunan untuk anak-anak yang seperti itu, kami panggil untuk tiap hari itu, kalau tidak ada uang belanjanya, kami bantu melalui urunan itu. Bahkan kalau setiap hari Jumat, itu ada 48 sampai 50 orang anak itu kami beli makanan untuk dibagikan ke anak-anak itu,” pungkasnya.
Sementara itu, Musleh salah satu orang tua calon siswa sangat bersyukur dengan adanya pembagian seragam gratis ini. Menurutnya, seragam gratis dapat mengurangi pengeluaran keluarganya.
“Syukurlah, kita dikasih baju gratis putih-biru. Sangat membantu sekali. Karena ekonomi kita sebagai ojek ini (cukup sulit). Lumayan untuk membantu biaya (pengeluaran),” tandasnya.
SMPN 16 Mataram terus berupaya menjadi wadah belajar yang nyaman dan humanis bagi siswa-siswi, terutama bagi mereka yang secara finansial kurang beruntung. (sib)