spot_img
Selasa, Juli 15, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMKonferensi Kota Ke-VI, Wahyu-Susi Pimpin AJI Mataram Periode 2025-2028

Konferensi Kota Ke-VI, Wahyu-Susi Pimpin AJI Mataram Periode 2025-2028

Mataram (Suara NTB) – Konferensi Kota (Konferta) ke-VI Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mataram berlangsung meriah. Kegiatan diawali acara diskusi publik dengan tema “Masa Depan Jurnalis di Tengah Gejolak Ekonomi dan Kemajuan Teknologi”, pada Sabtu, 28 Juni 2025.

Diskusi ini menghadirkan empat narasumber yakni, Sekretaris Jenderal AJI Indonesia Bayu Wardana; Anggota Dewan Pers Bidang Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Yogi Hadi Ismanto; Pimpinan Suara NTB, H. Agus Talino; dan Kepala Dinas Kominfotik NTB Yusron Hadi.

AJI Mataram melihat kemajuan teknologi berupa kecerdasaan buatan serta gejolak ekonomi secara nasional sangat mempengaruhi kerja-kerja jurnalis. Kendati demikian, AJI Mataram tetap mendorong jurnalis bekerja secara profesional meskipun munculnya berbagai tantangan.

Dalam sambutannya, Ketua AJI Mataram periode 2022-2025, Muhammad Kasim menyampaikan, diskusi ini merupakan tradisi yang dibangun oleh AJI Mataram sebelum pelaksanaan konferensi kota. “Konferensi kota salah satu ‘gawe’ besar AJI Mataram untuk memilih ketua dan sekretaris baru selama tiga tahun ke depan,” kata Cem, sapaan akrabnya.

Tema masa depan jurnalis di tengah gejolak ekonomi dan kemajuan teknologi tidak terlepas dari kondisi media saat ini. Saat pandemi perusahaan media dihantam dengan gelombang PHK dan pemotongan sepihak upah jurnalis oleh perusahaan media.

“Pola kerja jurnalis juga berubah dengan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat,” ujarnya.

Ia mengatakan, kondisi ini kembali terulang di masa sekarang. Kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah memicu perusahaan media di nasional mem-PHK jurnalis. Kondisi ini juga berdampak di daerah.

Selain itu, kemajuan teknologi juga menjadi tantangan berat. “Artificial intelligence (AI) dikhawatirkan mengganti peran manusia/jurnalis. Apapun yg ditanyakan selalu dijawab oleh mesin (robot),” tegas Cem.

Akan tetapi, kerja-kerja robot memiliki keterbatasan. Menurutnya, robot tidak mampu memverifikasi kejadian di lapangan, tidak memiliki empati terhadap persoalan masyarakat. “Saya meyakini kerja-kerja jurnalis tidak bisa digantikan oleh mesin. Karena, mesin memiliki banyak keterbatasan,” ujar Cem.

Ia menjelaskan prinsipnya adalah media harus menghasilkan jurnalisme berkualitas. “Badai apapun yang menerjang jurnalis/media pasti tetap bertahan dengan mengedepankan profesionalitas dan independensi,” jelas Cem.

Ia mengajak jurnalis bekerja secara profesional, maka tidak ada lagi kasus kekerasan terhadap jurnalis.

Konferta AJI Mataram

Pasca-diskusi publik, acara dilanjutkan dengan Konferta VI AJI Mataram yang berlangsung dari pukul 14.00-21.15 Wita ini berlangsung dalam suasana kekeluargaan.

Sementara proses pemilihan ketua dan sekretaris AJI Mataram berlangsung alot. Dua pasangan yang maju dalam pemilihan yakni pasangan Wahyu Widiantoro (TribunLombok)dan Susi Gustiana (Kompas.com) serta pasangan Fatih Kudus Jaelani (Lombok Post) dan Idham Khalid (Tribun Lombok).

Selanjutnya, kedua paslon memaparkan visi-misi sebagai rangkaian dari Konferta. Saat proses pemungutan suara terdapat 29 anggota hadir. Tetapi, 27 anggota menyalurkan hak pilihnya dan 2 anggota absen. Hasil penghitungan suara, pasangan Wahyu Widiantoro-Susi Gustiana unggul dari Fatih-Idham.

Akhirnya, Wahyu-Susi dinyatakan menang dan terpilih sebagai ketua dan sekretaris AJI Mataram periode 2025-2028. (pan/r)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO