spot_img
Sabtu, Juli 19, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TENGAHHingga Juli Permintaan Air Bersih Masih Nihil

Hingga Juli Permintaan Air Bersih Masih Nihil

Praya (Suara NTB) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mencatat hingga kini belum ada wilayah yang terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Terbukti, hingga pekan pertama bulan Juli ini belum ada satupun permintaan bantuan air bersih yang masuk ke BPBD Loteng. Namun, BPBD Loteng tetap menyiapkan stok air bersih untuk nantinya disalurkan kepada masyarakat yang wilayahnya mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih.

“Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, kalau sudah masuk bulan Juli itu biasanya permintaan air bersih sudah banyak. Tapi tahun ini belum ada satupun permintaan air bersih yang masuk ke BPBD Loteng,” terang Kepala Pelaksana BPBD Loteng H. Ridwan Ma’ruf, Jumat, 4 Juli 2025.

Ia mengatakan musim kemarau tahun ini masuk kategori kemarau basah. Di mana hujan dengan intensitas cukup tinggi masih turun. Kondisi tersebut diperkirakaan akan berlangsung sampai bulan Agustus mendatang, sehingga daerah-daerah yang sebelumnya mengalami kekeringan dampak musim kemarau, sampai saat ini masih belum terdampak.

Kondisi tersebut lanjut Ridwan, disatu sisa jadi berkah tersendiri bagi masyarakat di wilayah-wilayah langganan kekeringan. Karena hujan masih turun, menyebabkan ketersediaan air bersih di bawah masih mencukupi. Sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama musim kemarau ini.

Di sisi lain, masih turunnya hujan dengan intensitas cukup tinggi waluapun tidak merata di semua wilayah juga jadi ancaman tersendiri. Karena hal itu bisa memicu potensi bencana alam. Terutama banjir, tanah longsor serta angin puting beliung. Untuk itu, masyarakat diingatkan agar tetap waspada akan ancaman bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.

“Tetap waspada dengan ancaman potensi bencana alam di tengah kondisi musim seperti sekarang ini. Karena hujan ataupun angin kencang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja,” tegasnya.

Disinggung kasus bencana alam selama tahun 2025 ini, Ridwan mengaku banyak. Terutama di awal tahun kemarin, tercatat banjir dan angin puting beliung terjadi beberapa kali. Dampaknya pun cukup terasa. Bahkan, untuk angin puting beliung tercatat sampai ratusan rumah yang rusak karena angin puting beliung.

Dari total rumah yang rusak terdampak angin puting beliung tersebut sampai saat ini belum semuanya bisa ditangani atau dibantu, karena keterbatasan anggaran serta logistik. “Hitungannya baru sekitar 135 rumah yang sudah mendapat stimulus bantuan berupa material dan bahan bangunan. Masih banyak yang belum tersentuh karena terkendala ketersediaan material yang terbatas,” imbuhnya.

Namun demikian pihak tetap akan mengupayakan supaya rumah-rumah yang terdampak angin putting beliung bisa secepatnya mendapat bantuan. Supaya setidaknya bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana. (kir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO