Giri Menang (Suara NTB) – Kelompok Budidaya Madu Tuan Muda di Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, berhasil mengembangkan berbagai produk turunan dari lebah Trigona, termasuk sabun mandi dan salep kulit. Inovasi ini tak hanya menambah nilai jual, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan limbah produksi madu.
Lebah Trigona, yang dikenal sebagai lebah tanpa sengat, menghasilkan madu dengan cita rasa khas dan kandungan antioksidan tinggi. Ketua Kelompok Budidaya Madu Tuan Muda, Imamul Azkar, menjelaskan bahwa selain madu murni, lebah Trigona juga menghasilkan bipollen dan propolis — limbah hasil perasan madu yang kini diolah menjadi produk bernilai ekonomi.
“Propolis ini adalah sisa dari perasan madu yang kami olah menjadi sabun dan salep propolis. Dulu hanya dibuang, sekarang bisa memberi nilai ekonomi,” ujar Imamul, Jumat, 4 Juli 2025.
Proses produksi melibatkan pembelian propolis dari petani dengan harga Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilogram. Dari satu kilogram propolis, kelompok ini dapat memproduksi sekitar 30 batang sabun yang dijual dengan harga Rp20.000 per batang.
Sabun ini dibuat dari campuran propolis, coconut oil, virgin coconut oil (VCO), olive oil, butter, dan minyak biji matahari. Kombinasi bahan alami ini memberikan manfaat kesehatan kulit seperti mengatasi jerawat, iritasi, dan menjaga kelembapan.
Selain sabun, kelompok ini juga memproduksi salep propolis yang efektif mengatasi berbagai masalah kulit seperti alergi, gatal, luka ringan, serta peradangan akibat eksim dan dermatitis. Propolis memiliki sifat antimikroba, antiseptik, dan mempercepat regenerasi sel kulit.
Kelompok Budidaya Madu Tuan Muda berdiri sejak 2013 dengan 15 anggota, dan kini berkembang menjadi 40 anggota dengan lebih dari seribu kotak produksi lebah Trigona. Dukungan dari Astra Honda Motor melalui Astra Motor NTB sejak 2020 turut mendorong kemajuan kelompok ini.
Dalam kunjungannya pada 4 Juli 2025, Chief Executive Astra Motor Robien Tony dan Kepala Wilayah Astra Motor NTB Jeffry Mei Gamastra Runawang menyerahkan bantuan berupa rumah lebah, alat panen, perlengkapan pelindung diri, serta dukungan desain kemasan dan pemasaran.
Saat ini, produk sabun dan salep masih memenuhi pasar lokal. Namun, kelompok ini berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperluas pasar, menjadikan madu Trigona sebagai sumber ekonomi sekaligus simbol pemberdayaan masyarakat Desa Bengkaung. (bul)
