spot_img
Selasa, November 18, 2025
spot_img
BerandaNTBBanyak Peminat, Beberapa Jurusan di SMK Dihidupkan Kembali

Banyak Peminat, Beberapa Jurusan di SMK Dihidupkan Kembali

Mataram (Suara NTB) – Sejumlah jurusan atau kompetensi keahlian (KK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di NTB dihidupkan kembali. Kembalinya beberapa jurusan itu merespon minat masyarakat terhadap jurusan dan KK tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMK, Dikbud NTB, Supriadi kepada Suara NTB, pada Jumat (22/8/2025) mengatakan, di samping karena peminatnya yang banyak, fasilitas penunjang jurusan tersebut juga sudah tersedia.

“Istilahnya ada beberapa guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) juga yang harus pindah karena tidak ada jurusan atau KK itu. Sementara di BKN itu diminta kembali ke sekolah awal. Sehingga kita kembalikan ke sekolah dengan membukakan KK tersebut,” jelasnya.

Sebelumnya, sejumlah KK di beberapa SMK terhenti lantaran adanya refocusing penjurusan. Artinya, jurusan-jurusan tertentu tidak diperbolehkan ada di SMK yang ditentukan.

Supriadi mengungkapkan, karena ada upaya refocusing tersebut, sejumlah SMK kehilangan banyak siswanya, karena KK yang diminati tidak ada. “Guru juga kekurangan jam. Banyak yang tidak dapat jam akhirnya. Harus pindah ke sekolah lain. Padahal PPPK itu tidak boleh pindah dari sekolah itu. Sehingga untuk memfasilitasi mereka kita harus bukakan kembali KK itu,” ungkapnya.

Adapun beberapa SMK yang kembali menghidupkan jurusan yang sebelumnya sempat terhenti. Di antaranya, SMK 1 Lingsar yang membuka kembali jurusan Tata Busana. Kemudian SMK 1 Narmada yang menghidupkan kembali jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM). Selain itu, SMK 1 Batukliang juga turut membuka jurusan TSM-nya.

Mantan Plt. Pembinaan SMA itu juga menyebut, setelah pembukaan kembali jurusan tersebut, minat masyarakat untuk bersekolah di SMK tersebut meningkat. “Alhamdulillah, peminatnya lumayan juga,” ucapnya.

Ia berharap, dengan kembalinya sejumlah jurusan yang sempat terhenti memberikan peluang bagi guru untuk mendapatkan jam mengajar yang sesuai. “Masyarakat juga atau anak-anak kita bisa terfasilitasi jurusan-jurusan yang mereka inginkan. Sehingga mereka bisa kembali bersekolah,” pungkasnya. (sib)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -







VIDEO