spot_img
Selasa, November 18, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPotensi Gelombang Tinggi, BPBD Mataram Perkuat Mitigasi Bencana di Kawasan Pesisir

Potensi Gelombang Tinggi, BPBD Mataram Perkuat Mitigasi Bencana di Kawasan Pesisir

Mataram (Suara NTB) – Mengantisipasi potensi cuaca ekstrem di wilayah pesisir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram memperkuat langkah mitigasi bencana dengan mengoptimalkan peran Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).

Upaya ini menjadi bagian dari respon cepat terhadap datangnya musim hujan, yang disertai potensi banjir rob dan gelombang tinggi di kawasan rawan seperti pesisir pantai Kota Mataram.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Ahmad Muzakki mengatakan, pihaknya terus memaksimalkan sistem deteksi dini serta memperkuat koordinasi di lapangan, khususnya di wilayah padat penduduk yang berada di sekitar garis pantai.

“Seperti kemarin saat ada peringatan potensi banjir rob dari BMKG, kami langsung mendirikan dua posko untuk siaga dan mitigasi,” ujarnya, Jumat, 19 September 2025.

BPBD juga secara aktif berkoordinasi dengan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid guna mendapatkan pembaruan informasi cuaca harian. Data dari BMKG menjadi dasar penting untuk penanganan lapangan yang lebih tepat dan cepat.

“Informasi dari BMKG sangat krusial. Kami manfaatkan juga grup WhatsApp dan jaringan radio komunikasi antarrelawan untuk menyebarkan peringatan dini,” jelas Muzakki.

Ia menambahkan, BMKG telah menginformasikan bahwa musim hujan 2025 diperkirakan datang lebih awal, dengan puncaknya pada November mendatang. Hal ini membuat kesiapsiagaan masyarakat dan aparat wilayah menjadi semakin penting.

Sebagai bentuk antisipasi, BPBD mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di pesisir dan bantaran sungai, untuk tidak bermain atau beraktivitas terlalu dekat dengan pantai saat cuaca ekstrem terjadi, demi menjaga keselamatan.

“Kami minta masyarakat menghindari pantai saat gelombang tinggi atau angin kencang. Ini bisa berisiko besar, terutama bagi anak-anak,” tegasnya.

Muzakki menyebutkan, tinggi gelombang beberapa hari terakhir dipantau berada di kisaran 1,5 hingga 5 meter. Ia juga mengingatkan para nelayan untuk terus memperbarui informasi cuaca sebelum melaut agar terhindar dari risiko kecelakaan.

Peringatan Dini BMKG

BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk periode 19–21 September 2025 di sejumlah wilayah NTB, termasuk Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, Bima, Dompu, dan Kota Bima, yang diprediksi akan mengalami hujan sedang hingga lebat.

Peringatan juga berlaku untuk angin kencang di wilayah Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Sumbawa Barat, yang dapat menimbulkan dampak seperti banjir, longsor, genangan air, pohon tumbang, hingga petir.

Adapun masyarakat pesisir dan operator transportasi laut diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi di atas 2 meter, khususnya di:

* Selat Lombok bagian selatan,

* Selat Alas bagian selatan,

* Selat Sape bagian selatan, dan

* Samudera Hindia selatan NTB

BPBD berharap, melalui kesiapsiagaan masyarakat dan sinergi lintas sektor, dampak bencana dapat ditekan seminimal mungkin. (pan)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -







VIDEO