Sumbawa Besar (suarantb.com) – Kepolisian Resor (Polres) Sumbawa memastikan proses penyelidikan terhadap dugaan keracunan 105 orang siswa di Kecamatan Empang usai memakan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari SPPG yang ada di wilayah setempat terus berproses.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan awal terhadap sejumlah orang saksi. Termasuk melakukan pendataan terhadap siswa yang diduga mengalami keracunan,” kata Kasat Reskrim Polres Sumbawa, AKP Dilia Pria Firmawan, kepada wartawan, pekan kemarin.
Ia melanjutkan, selain pemeriksaan saksi, pihaknya juga sudah mengambil beberapa sampel makanan. Sampel itu untuk pengujian, termasuk pengecekan dapur MBG. Pengujian itu untuk memastikan penyebab terjadinya keracunan para siswa.
“Sampelnya akan segera kita kirim untuk uji laboratorium di BPOM Provinsi dan Dinas Kesehatan (Dikes). Hasil uji lab dari BPOM diperkirakan baru dapat diketahui dalam waktu kurang lebih 14 hari,” ujarnya.
Ia menjelaskan, penyelidikan terhadap kasus tersebut berawal dari adanya informasi dari masyarakat terkait dugaan keracunan 105 orang siswa di Kecamatan Empang. Pihaknya juga sudah melakukan pengecekan dapur MBG tersebut.
“Di dapur, kami melakukan pendataan menu makanan. Mendata menu makanan yang disajikan oleh dapur MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan pada Selasa, 16 September 2025 lalu,” ucapnya.
Siswa Keracunan
Sebelumnya, puluhan siswa tingkat MTs dan SMA sederajat di Kecamatan Empang diduga keracunan setelah sempat mengonsumsi makanan yang disalurkan oleh SPPG setempat untuk program MBG.
“Memang benar ada kejadian tersebut. Keracunannya di sekolahan gara-gara makanan MBG yang dimakan pembagian kemarin, Selasa (16/9/2025),” kata Kapolsek Empang, AKP Nakmin kepada wartawan melalui sambungan telepon, Rabu (17/9).
Hasil pengecekan lapangan, tercatat ada sekitar 30 orang siswa yang diduga mengalami keracunan dengan gejala awal mual dan muntah-muntah. Dari 2.900 siswa penerima manfaat program tersebut ada sekitar 30 siswa yang diduga mengalami keracunan.
Siswa-siswa tersebut dibawa ke Puskesmas untuk menjalani perawatan secara intensif. (ils)

