Kota Bima (Suara NTB) – Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program besar untuk memperkuat layanan digital di sekolah. Pemerintah akan membagikan 330.000 unit smart TV ke seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, Kota Bima mendapat jatah 70 unit smart TV.
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima memastikan sudah menerima distribusi awal. Kepala Dikpora Kota Bima, Mahfud, mengatakan tahap pertama ini sebanyak 70 smart TV didatangkan khusus untuk jenjang Sekolah Dasar (SD).
“70 unit ini untuk SD saja dulu yang datang. Barangnya sudah ada, cuman tinggal tunggu teknisi yang pasang,” jelasnya, Senin (29/9/2025).
Artinya, satu sekolah dasar di Kota Bima akan mendapatkan satu unit smart TV. Menurut Mahfud, pemerintah pusat juga menyiapkan skema bertahap. Pada tahap selanjutnya, kemungkinan taman kanak-kanak (TK) dan sekolah menengah pertama (SMP) ikut menerima.
“Kita tunggu informasi lanjutannya. Untuk saat ini, dibagikan ke SD dulu,” ujarnya.
Mahfud menyebut program ini sebagai peluang emas bagi sekolah untuk mempercepat digitalisasi. Ia menekankan pentingnya kesiapan guru dan sekolah dalam memanfaatkan perangkat tersebut. “Kalau hanya alat tanpa konten dan kemampuan memanfaatkan, hasilnya tidak maksimal,” pungkasnya.
Program 330 ribu smart TV sendiri lahir dari gagasan Presiden Prabowo untuk memperkuat pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pandemi Covid-19 memberi pelajaran penting, bahwa sekolah di Indonesia belum sepenuhnya siap dengan teknologi. Banyak siswa kala itu kesulitan belajar karena keterbatasan perangkat.
Dengan kehadiran smart TV, pemerintah ingin menciptakan akses pendidikan yang lebih merata. Perangkat ini bisa memutar layanan pembelajaran digital langsung di kelas tanpa perlu proyektor tambahan. Guru cukup menghubungkannya dengan internet untuk membuka ribuan materi pembelajaran.
Kebijakan ini juga sejalan dengan agenda transformasi digital yang tengah digencarkan pemerintah. Harapannya, kualitas pendidikan di daerah, termasuk di Kota Bima, bisa lebih setara dengan sekolah-sekolah besar di kota lain.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 450.000 sekolah di tanah air. Dengan kuota awal tersebut, sekitar 73 persen sekolah akan mendapatkan perangkat baru. (hir)

