Mataram (Suara NTB) – Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mengusulkan pembangunan 10 unit gudang baru masing-masing berkapasitas 3.000 ton untuk menampung beras dan jagung. Usulan ini merupakan bagian dari rencana nasional pembangunan 100 gudang Bulog yang digagas pemerintah pusat.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar, menyampaikan bahwa kebutuhan gudang penyimpanan di NTB sangat mendesak, terutama untuk mendukung penyerapan hasil panen di wilayah sentra produksi.
“Insya Allah, seperti informasi dari pusat, ada wacana pembangunan sekitar 100 unit gudang. Kami harap usulan dari NTB bisa diakomodasi,” ujarnya, Jumat, 3 Oktober 2025.
NTB dikenal sebagai salah satu sentra produksi jagung dan beras nasional, sehingga Siregar menilai wilayah ini layak menjadi prioritas dalam program pembangunan gudang. “Kami mengusulkan sekitar 10 unit gudang, masing-masing 3.000 ton, khususnya di daerah penghasil utama. Ini untuk memudahkan penyerapan hasil panen petani,” jelasnya.
Saat ini, Bulog NTB masih mengandalkan gudang sewaan untuk menyimpan gabah dan jagung dari petani. Hal ini dinilai kurang efisien dan berisiko terhadap ketersediaan ruang penyimpanan. “Daripada terus menyewa, lebih baik Bulog memiliki gudang sendiri. Ini akan lebih efisien dan memberikan jaminan ketersediaan ruang simpan untuk hasil panen,” tegasnya.
Tambahan gudang baru diharapkan dapat memperkuat cadangan pangan dan menjaga stabilitas harga beras dan jagung di NTB. Dengan kapasitas penyimpanan yang lebih besar, peran Bulog dalam mendukung ketahanan pangan lokal akan semakin optimal.
“Kalau usulan ini disetujui, manfaatnya bukan hanya untuk Bulog, tapi juga untuk petani dan masyarakat luas. Hasil panen bisa langsung tertampung, dan kebutuhan pangan masyarakat lebih terjamin,” katanya. Bulog NTB kini menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat mengenai realisasi dan jumlah usulan yang akan disetujui. (bul)
