Mataram (Suara NTB) – Perum Bulog Kantor Wilayah NTB memastikan ketersediaan beras di pasaran tetap aman pasca penetapan kebijakan pemerintah pusat terkait harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp14.900 per kilogram.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar, menegaskan bahwa tidak tersedianya sejumlah merek beras lokal di ritel modern bukan disebabkan oleh kelangkaan stok, melainkan karena dinamika distribusi dan penyesuaian harga di tingkat produsen dan pedagang.
“Beras lokal yang tidak tampak di pasaran bukan berarti stok beras menipis. Sebagian besar beras lokal masih terserap di tingkat petani dan penggilingan karena harga gabah yang tinggi, sehingga belum banyak masuk ke pasar ritel,” jelas Siregar, Jumat, 10 Oktober 2025.
Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di tengah kebijakan HET baru, Bulog NTB terus melakukan intervensi pasar dengan menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke berbagai pasar tradisional di seluruh NTB.
“Kami pastikan masyarakat tetap mudah mendapatkan beras dengan harga terjangkau. Saat ini setiap hari Bulog NTB menyalurkan hingga seratus ton beras SPHP untuk membanjiri pasar,” ujar Regar.
Selain beras SPHP, Bulog juga memperkuat pasokan beras premium komersial di pasaran. Kedua jenis beras ini merupakan hasil serapan dari petani lokal NTB, disesuaikan dengan preferensi masyarakat yang cenderung menyukai beras pulen dan berkualitas tinggi.
Ia menambahkan, Bulog NTB tidak hanya menjaga ketersediaan beras di ritel dan pasar tradisional, tetapi juga membuka peluang kerja sama dengan kelompok masyarakat yang ingin menggelar pasar rakyat atau operasi pasar.
“Kami siap mendukung kegiatan pasar rakyat. Armada Bulog bisa turun langsung membawa beras, minyak goreng, dan gula ke lokasi. Kalau teman-teman wartawan atau masyarakat ingin mengadakan operasi pasar, kami siap mensupport,” tegasnya.
Dengan langkah intervensi ini, Bulog NTB memastikan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu kelangkaan beras. Baik beras SPHP maupun beras premium tersedia dalam jumlah cukup dan tersebar di berbagai saluran distribusi.
Sebelumnya, Ketua Forum Komunikasi Sales Marketing (FKSM), Hasbi, yang juga Operational Manager MGM Supermarket, menyampaikan bahwa setelah HET baru ditetapkan, sejumlah merek lokal memang belum muncul di rak ritel modern. Namun, stok beras di pasar modern tetap aman dan terkendali.
Langkah Bulog ini diharapkan mampu menenangkan masyarakat sekaligus menjaga kestabilan harga di tengah dinamika distribusi beras nasional. (bul)


