Mataram (suarantb.com) – Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) melaksanakan Program Mahasiswa Berdampak di Desa Medana, Kabupaten Lombok Utara, Sabtu (11/10/2025). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan pemerintah desa yang didanai oleh Kementerian Diktisaintek.
Dengan mengusung tema “Inovasi Pengelolaan Limbah Tani dan Ternak Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna dan Manajemen Usaha Berbasis Digital,” kegiatan ini menjadi langkah konkret Ummat dalam menghadirkan solusi terhadap isu lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan.
Kegiatan yang digelar di salah satu rumah warga Desa Medana ini dihadiri oleh unsur pemerintah desa, aparat keamanan, dosen pendamping, mahasiswa, dan masyarakat setempat. Melalui pendekatan partisipatif, program ini bertujuan mengubah paradigma masyarakat dalam mengelola limbah tani dan ternak, dari yang semula dianggap sampah menjadi potensi ekonomi bernilai guna tinggi.
Dosen pendamping kegiatan, Muanah, S.TP., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara kampus dan masyarakat.
“Program ini bukan hanya kegiatan akademik, tetapi juga bentuk pengabdian yang berorientasi pada solusi nyata. Harapannya, hasil dari kegiatan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh masyarakat Desa Medana,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Medana memberikan apresiasi kepada Ummat atas inisiatif dan kontribusinya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Ummat karena telah menghadirkan inovasi yang sangat relevan dengan kebutuhan desa. Jika program ini berhasil, kami berkomitmen untuk melanjutkannya sebagai model pemberdayaan desa,” tegasnya.
Pentingnya Sinergi Perguruan Tinggi dan Masyarakat
Hadir pula Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Mataram, Dr. Erwin, M.Pd., yang mewakili Rektor Ummat. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menjawab tantangan lingkungan dan sosial.
“Kegiatan ini merupakan program stimulan yang membangun kesadaran lingkungan dan memperkenalkan inovasi energi baru dan terbarukan di tingkat masyarakat. Ummat akan terus berkomitmen menjalin kemitraan strategis demi kemaslahatan bersama,” ungkap Erwin.
Sementara itu, Ketua BEM Ummat, Supriadin, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus menghadirkan program berdampak bagi masyarakat. Kolaborasi ini membuktikan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam membangun kesadaran dan solusi nyata bagi lingkungan,” katanya.
Melalui pelaksanaan Program Mahasiswa Berdampak ini, Desa Medana diharapkan menjadi contoh sukses penerapan teknologi tepat guna dalam pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular. Program ini tidak hanya menegaskan komitmen Ummat terhadap pengabdian masyarakat, tetapi juga memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial menuju pembangunan berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat. (ron)
