MENGANTISIPASI potensi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, mulai menyalurkan bubuk Abate ke rumah-rumah warga. Upaya ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk memberantas jentik nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi faktor utama penyebab DBD.
Lurah Kebun Sari, Drs. H. Mustaal menyampaikan, program ini merupakan inisiatif kelurahan sebagai respons terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu belakangan ini, yang menjadi faktor pemicu berkembangnya sarang nyamuk.
‘’Kami distribusikan bubuk Abate ke rumah-rumah warga sebagai langkah pencegahan,’’ ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa, 21 Oktober 2025.
Mustaal menjelaskan, bubuk Abate disalurkan secara gratis kepada warga dan ditaburkan di tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras, seperti bak mandi, drum, atau tempayan. Abate berfungsi sebagai larvasida yang membunuh jentik nyamuk sebelum berubah menjadi nyamuk dewasa yang dapat menularkan virus DBD.
Selain pembagian bubuk Abate, pihak kelurahan juga aktif mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan secara berkala.
“Kunci pencegahan DBD ada pada lingkungan bersih. Kami terus mengingatkan warga untuk rutin menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” jelasnya.
Pemerintah kelurahan juga menggandeng Puskesmas Ampenan dan para kader kesehatan lingkungan dalam mendistribusikan Abate
sekaligus melakukan edukasi secara langsung ke masyarakat. Koordinasi lintas sektor ini dinilai penting untuk memastikan program berjalan efektif dan tepat sasaran.
Berdasarkan data dari Puskesmas, tercatat lima kasus DBD di wilayah Kelurahan Kebun Sari pada Juli 2025. Meski jumlahnya tergolong rendah, langkah antisipatif tetap dilakukan untuk mencegah peningkatan kasus, terutama menjelang musim hujan.
“Begitu ada laporan, kami langsung tindak lanjuti dan berkoordinasi dengan pihak kesehatan. Jangan sampai terlambat menangani dan kasus bertambah,” tegas Mustaal.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya bersifat sementara, melainkan bagian dari program berkelanjutan pemerintah kelurahan bersama masyarakat. Upaya pencegahan akan terus diperkuat melalui sosialisasi, kerja bakti lingkungan, dan pendistribusian pestisida seperti Abate secara rutin.
“Kami ingin memastikan wilayah tetap aman dari DBD. Dengan keterlibatan aktif warga, kami optimistis bisa menekan risiko penularan secara signifikan,” pungkasnya. (pan)

