Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Sosial (Disos) Sumbawa mencatat sebanyak 18.281 masyarakat belum terakomodir sebagai peserta BPJS kesehatan sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN Kementerian Sosial (Kemensos) dari kuota yang diberikan 241.000 orang.
“Jadi, kepesertaan BPJS kesehatan PBI APBN diberikan Kemensos sebanyak 224.894 jiwa sementara yang belum terakomodir saat ini sebanyak 18.281 jiwa,” kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Disos Sumbawa, Syarifah kepada Suara NTB, Senin, 27 Oktober 2025.
Ia melanjutkan, terhadap data yang belum terakomodir, saat ini pemerintah tengah melakukan verifikasi di lapangan untuk diusulkan ke Kemensos. Termasuk juga masyarakat yang melakukan sanggahan atas penonaktifan yang dilakukan pemerintah sebelumnya.
“Verifikasi kita lakukan untuk memastikan mereka layak menerima bantuan tersebut jika dalam kondisi emergency (darurat). Sehingga semuanya bisa terakomodir,” ucapnya.
Ia pun meyakinkan, untuk mengusulkan tambahan peserta tersebut, Kemensos sangat membutuhkan bukti yang kuat dan harus diunggah melalui aplikasi. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang, karena petugas harus turun lapangan dalam melakukan verifikasi data.
“Untuk pendaftaran (tambahan peserta) kita hanya diberikan ruang, 15 hari setiap bulan tanggal 1 hingga tanggal 15 itu pun di hari kerja. Sehingga kami cukup kesulitan untuk memenuhi syarat tersebut,” ujarnya.
Kondisi tersebut kembali diperparah dengan jumlah personel yang sangat terbatas termasuk juga personel yang berada di desa. Selain itu, persoalan aplikasi yang harus terkoneksi jaringan internet juga menjadi kendala lain teman-teman untuk pengusulan tambahan peserta BPJS kesehatan tersebut.
“Selain pengusulan lewat aplikasi, kami juga harus melakukan cek lapangan untuk memastikan kondisi terkini. Apalagi kita juga harus lampirkan bukti yang memadai,” sebutnya.
Selain masyarakat yang belum terakomodir lanjut Ifok sapaan akrabnya, data per bulan Oktober tahun 2025 tercatat ada sekitar 4.694 data peserta yang dihapus oleh Kemensos. Sementara yang aktif saat ini sebanyak 227. 290 jiwa dari kuota yang diberikan pemerintah.
“Data mereka dihapus diduga karena mereka tidak menggunakan layanan BPJS kesehatan termasuk juga adanya penerima program yang terafiliasi judi online dan pinjaman online,” tambahnya.
Ia menambahkan, hingga tahun 2025 tercatat sudah hampir 40 persen masyarakat Sumbawa terakomodir BPJS kesehatan PBI APBN dari total masyarakat sebanyak 527. 000. Sementara yang sudah terakomodir BPJS PBI daerah baru di angka 112.000 jiwa atau sekitar 20 persen dari total penduduk Sumbawa.
“Kami juga akan terus mendorong agar data yang dihapus dari kepesertaan BPJS PBI APBN bisa dialihkan ke PBI daerah sehingga masyarakat merasakan kehadiran pemerintah,” tukasnya. (ils)

