spot_img
Selasa, November 11, 2025
spot_img
BerandaASTRA HONDAJembatan Menuju Desa Mandiri, Dibalik Kisah Transformasi Senyap di Kampung Berseri Astra...

Jembatan Menuju Desa Mandiri, Dibalik Kisah Transformasi Senyap di Kampung Berseri Astra Buwun Sejati

Giri Menang (Suara NTB) – Desa Buwun Sejati, yang terletak di kaki perbukitan hijau Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB telah lama memancarkan pesona alam yang memikat. Dikenal dengan Air Terjun Tibu Atas, pemandian Aik Nyet, hingga pernah masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), desa ini adalah permata wisata NTB.

Namun, di balik keindahan panorama sawah dan bukit, Desa Buwun Sejati kini tengah merajut kisah transformasi yang lebih fundamental, didorong oleh sebuah komitmen jangka panjang Kampung Berseri Astra (KBA). Sejak resmi bergabung pada tahun 2023, Buwun Sejati disiapkan menjadi desa binaan Astra selama lima tahun ke depan.

Program Corporate Social Responsibility (CSR) ini hadir bukan sekadar bantuan sesaat. Melainkan komitmen pendampingan berbasis empat pilar Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Kewirausahaan yang dirancang untuk menciptakan keberlanjutan dan kemandirian masyarakat.

Pilar Manusia, Fondasi “Satuan Gerak”
Fase awal pendampingan KBA di Buwun Sejati adalah masa-masa krusial untuk menyatukan gerak komunitas. LC KBA Buwun Sejati Fathur Rahman mengungkapkan bahwa tantangan utama adalah membangun kesadaran dan kapasitas, jauh sebelum bantuan finansial datang.

“Alhamdulillah, sejak awal kehadiran KBA yang diberikan Astra terasa membantu pemerintah desa, terutama dalam pilar kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Di fase pertama (2023), bantuan kami mungkin belum berupa dana besar, melainkan lebih pada dukungan tenaga; pendampingan, pelatihan, dan mobilisasi relawan,” ujar Fathur Rahman.

Dukungan tenaga ahli ini terbukti efektif dalam mengaktifkan kembali peran penting di tingkat akar rumput. Ada Guru PAUD mendapatkan pelatihan, Kader Kesehatan dimobilisasi untuk penguatan Posyandu, dan kelompok peduli lingkungan diorganisir. Dampak ini sangat terasa dalam peningkatan kualitas kebersihan dan belajar mengajar di tingkat dasar desa.

Melihat potensi Buwun Sejati, Fathur Rahman mengakui bahwa pilar yang paling alami untuk dijadikan entry point adalah Lingkungan dan Wisata. Namun, visi tim KBA tidak ingin terpaku pada satu sektor. “Pilar yang dikembangkan sebenarnya lingkungan/wisata, namun terkait pengembangannya sangat tergantung pada situasi dan kondisi ke depan. Kami tidak ingin terpaku pada satu pilar saja. Target kami adalah agar semua pilar dapat tersentuh secara merata,” tegasnya.

Visi holistik ini mencegah Buwun Sejati hanya menjadi destinasi cantik, melainkan juga komunitas yang mandiri. Pengembangan wisata alam harus dibarengi dengan peningkatan sanitasi (Kesehatan) dan pelatihan keterampilan hospitality bagi pemuda lokal (Kewirausahaan dan Pendidikan).
Prinsipnya adalah setiap langkah harus terus berdampak ke sektor lain.

Titik Balik OSP: Dari Tenaga Menuju Akselerasi Program
Momentum penting program ini terjadi pada tahun kedua. Setelah berhasil menunjukkan komitmen kuat dan efektivitas program berbasis tenaga di tahun 2023, KBA Buwun Sejati mengajukan Operational Support Program (OSP). “Kami mulai bergabung pada tahun 2023, kemudian tahun 2024 kami mengajukan OSP, dan Alhamdulillah tahun ini (2024) sudah cair, memberikan support pendanaan dari Astra,” kata Fathur.

Kucuran dana OSP ini menjadi bukti nyata dari keberhasilan “Satuan Gerak” masyarakat yang meyakinkan pihak Astra. Dengan adanya dana, empat pilar utama dapat dieksekusi secara serentak, meliputi: pengembangan infrastruktur bank sampah (Lingkungan), peningkatan fasilitas Posyandu (Kesehatan), pemberian sarana belajar (Pendidikan), dan pelatihan packaging produk UMKM (Kewirausahaan).

Sinergi Multisektor: Menjamin Dampak yang Abadi
Keberhasilan program KBA sangat bergantung pada sinergi komunitas. Fathur Rahman menegaskan bahwa program ini adalah milik seluruh warga desa.
“Kami melibatkan Pemerintah Desa (Pemdes), Guru PAUD, Kader Kesehatan, dan beberapa unsur masyarakat yang lain. Keterlibatan multisektor ini memastikan program KBA benar-benar meresap dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dukungan dari Pemdes sangat fundamental untuk menjamin keberlanjutan di Desa Wisata Rintisan ini.

Keterlibatan Pemdes memastikan program KBA terintegrasi ke dalam Rencana Pembangunan Desa, sehingga spirit dan sistem yang ditanamkan Astra akan terus hidup dan berkembang mandiri bahkan setelah lima tahun pendampingan selesai.

Melalui komitmen Astra dan semangat “Satukan Gerak, Terus Berdampak” dari komunitas, Desa Buwun Sejati tidak hanya akan menjadi model pilot project desa mandiri di Lombok Barat. Tetapi juga contoh nyata bagaimana kolaborasi swasta dan komunitas dapat menciptakan desa yang kuat secara sosial, ekonomi, dan lingkungan, sejalan dengan visi Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa. (bul)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO