spot_img
Senin, November 17, 2025
spot_img
BerandaNTBTara Febriani Khairunnisa, Penulis Asal Mataram Terpilih sebagai "Emerging Writers di MIWF...

Tara Febriani Khairunnisa, Penulis Asal Mataram Terpilih sebagai “Emerging Writers di MIWF 2026”

Mataram (suarantb.com) – Tara Febriani Khairunnisa atau Tara, penulis asal Kota Mataram terpilih sebagai Emerging Writers di Makassar International Writers Festival (MIWF) 2026. Bersama enam penulis lainnya, Tara akan terlibat di sejumlah program selama pelaksanaan festival internasional itu pada 14-17 Mei 2026.

Tara terpilih sebagai Emerging Writers MIWF 2026 melalui seleksi yang diikuti total 233 penulis dari Indonesia bagian timur. Ia mengungkapkan rasa senangnya usai terpilih sebagai satu-satunya perwakilan NTB di ajang festival sastra itu.

“Kesannya tentu saja senang ya. Akhirnya menjadi Emerging Writers dalam MIWF,” ujarnya.

Rasa senangnya bukan tanpa alasan, pasalnya ia telah mencoba mengirim karya-karyanya ke pihak penyelenggara untuk mengikuti MIWF sejak 2023.

Ia mengaku, sejak 2023 itu ia secara konsisten terus mengirim sejumlah karya untuk ikut serta dalam gelaran MIWF, tapi tak membuahkan hasil memuaskan.

“Baru pada saat ngirim (karya) tahun ini (2025) untuk tahun depan akhirnya berhasil, setelah tiga kali gagal,” ungkapnya.

Tara, berhasil meyakinkan kurator penyelenggara festival dengan karya berupa cerpen yang terbit selama periode 2025. Ketiga cerpen tersebut adalah “Mayat Perempuan”, “Tubuh”, dan “Bulu Ketiak”.

Belajar Menulis di Komunitas Akarpohon

Penulis kelahiran, Kota Mataram, 7 Februari 2001 ini menyelesaikan pendidikan tinggi program studi Hubungan Internasional di Universitas Mataram. Ia belajar menulis cerpen di Komunitas Akarpohon.

Beberapa cerpen karangannya disiarkan di media cetak maupun daring. Kumpulan cerpennya yang sudah terbit berjudul Surat Api (Akarpohon, 2024).

Selain menulis ia berminat pada kerja-kerja manajerial. Saat ini ia mengurus program Microfest (2025-2026) dan bersama seorang kawan, mendirikan kolektif seni rupa bernama Raw Draw.

Mengutip pernyataan salah satu kurator MIWF, Tara dan keenam penulis terpilih dinilai berdasarkan konsistensi tema dan teknik bercerita.

“Kekuatan karya mereka terletak pada orisinalitas sudut pandang yang kuat, terutama saat berani meninjau ulang isu tubuh dan norma sosial dengan cara yang spesifik dan provokatif, membedakannya dari cerita biasa,” ujar kurator MIWF, Putu Juli Sastrawan.

MIWF 2026 cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, MIWF akan bekerja sama dengan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya, Kemenbud RI.

Mengusung tema Re-co-ordinate, MIWF menyeru setiap orang untuk melihat multikrisis yang dihadapi saat ini bukan semata sebagai kegagalan kebijakan, melainkan juga sebagai kegagalan koordinasi. (sib)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -







VIDEO