spot_img
Rabu, November 12, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWA BARATDugaan Keracunan, Satgas MBG KSB Kirim Sampel MBG ke BBPOM Mataram

Dugaan Keracunan, Satgas MBG KSB Kirim Sampel MBG ke BBPOM Mataram

Taliwang (Suara NTB) – Satuan Tugaa Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyatakan telah mengambil sampel makanan MBG di SMP Negeri 4 Brang Rea dan Ponpes Himmatul Ummah. Pengambilan sampel itu menyusul dugaan keracunan yang menimpa siswa siswi pada dua satuan pendidikan tersebut pada Jumat (31/10).

“Begitu kami dapat laporan, kami koordinasi dengan perwakilan BGN (Badan Gizi Nasional) kabupaten. Sekaligus saya perintah juga Dinas Kesehatan mengambil sampel makanannya,” terang kepala Satgas MBG KSB, Hairul kepada wartawan, Selasa (4/11).

Saat ini, sampel makanan MBG yang diproduksi oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah pengelolaan UD NE itu sudah dikirim ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram. Hairul mengatakan, pihaknya tinggal menunggu hasilnya yang kemudian akan dijadikan bahan rekomendasi selanjutnya terhadap SPPG UD NE tersebut. “Kalau detail teknis sampelnya silakan dikonfirmasi ke Dinas Kesehatan saja,” sarannya.

Ditanya soal penghentian operasional dapur SPPG UD NE pasca-insiden dugaan keracunan itu. Hairul mengatakan, hal itu berdasarkan keputusan BGN Pusat. BGN NTB setelah mendapat laporan, langsung berkoordinasi dengan BGN Pusat yang akhirnya menerbitkan kebijakan untuk menghentikan operasionalnya hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

“Jadi bukan kami (Satgas MBG KSB) yang hentikan. Tapi langsung dari BGN Pusat yang mengelurkan perintahnya,” paparnya seraya menambahkan pihaknya telah meminta kepada UD NE untuk melakukan perbaikan SOP (standar operasional prosedur) dalam mengelola dapurnya.

“Kami minta agar semua SOP dalam penyelenggaraan dapur SPPG dipatuhi semuanya tanpa terkecuali,” tegas Hairul yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) KSB ini.

Terpisah kepala Dinkes KSB, dr. Carlof menjelaskan, sampel makanan yang dikirim ke BBPOM Mataram adalah semua bahan makanan yang disajikan di hari saat dugaan keracunan makanan MBG itu terjadi. Sampel diambil langsung dari dari dapur SPPG UD NE.

“Bahan makanan hari itu semua kita jadikan sampel. SOP-nya kan, makanan hari ini harus disimpan oleh SPPG di lemari pendingin maksimal 2 kali 24 jam supaya kalau terjadi kejadian dugaan-dugaan keracunan seperti kemarin ada sampel yang bisa diambil untuk diuji. Jadi nasinya, sayurannya, ikan dan ayamnya, semua kita kirim sampelnya ke BPOM,” urai Carlof.

Berdasarkan informasi dari BBPOM Mataram, Carlof menyebut, proses pengujian akan memakan waktu sekitar 8 sampai 10 hari pasca sampel diterima. “Kalau kita hitung, ya paling cepat minggu depan kita sudah terima hasil dari BPOM Mataram,” tukasnya. (bug)

IKLAN











RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO