Selong (Suara NTB)- Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih), Senin, tanggal 24 Juni 2024 hari ini mulai melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2024 mendatang. Sebanyak 3.720 Pantarlih yang bertugas diminta melakukan coklit dengan mendatangi langsung rumah warga. “Harus door to door datangi rumah warga,” tegas Kepala Divisi (Kadiv) Perencanaan Data dan Informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lotim, Suryadi menjawab Suara NTB, di sela persiapan pendistribusian logistik Pantarlih di kantor KPU Lotim, Minggu 23 juni 202.
Kegiatan coklit akan dilaksanakan selama sebulan. Terhitung tanggal 24 Juni sampai dengan 25 Juli 2024 mendatang. Ia menegaskan kepada Pantarlih, kegiatan coklit itu sifatnya de jure. Yakni dengan melihat data administrasi kependudukan. Tidak boleh melakukan coklit jarak jauh. Semua Pantarlih diminta untuk serius melakukan pendataan. Dimana, hasil dari coklit ini akan menjadi data yang masuk Daftar Pemilih Sementara (DPS). Jumlah pemilih hasil sinkronisasi, 974.932 yang ada di 476.505 Kepala Keluarga (KK). Dalam satu hari, kegiatan coklit bisa dilakukan dengan mengunjungi 15-20 KK.
Proses coklit ini menggunakan data pemilih hasil sinkronisasi yang telah disebar di 1896 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Satu TPS satu orang Pantarlih.
Pemilih yang lebih dari 500 orang akan dicoklit oleh dua orang Pantarlih. Sebelum melakukan coklit, Pantarlih yang sudah direkrut ini telah dilantik pada Senin di kantor PPS di 254 desa dan kelurahan se Lotim. Setelah dilantik baru kemudian diberikan bimbingan teknis (bimtek), utamanya penggunaan aplikasi e-coklit. Pada hari pertama coklit, Pantarlih diminta mendatangi tokoh-tokoh masyarakat setempat. Di antaranya, coklit Pj Bupati Lotim, H. M. Juaini Taofik di kediamannya di Desa Rumbuk Timur Kecamatan Sakra. Ketua DPRD Lotim, Murnan. Wakil Gubernur NTB 2018-2023, Hj..Sitti Rohmi Djalilah. (rus)
