Praya (Suara NTB) – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) memberikan lampu hijau bagi Perusahaan Umum Air Minum Daerah (Perumdam) Tirtha Ardian Rinjani (Tiara) Loteng untuk mengajukan pinjaman ke PT. Sarana Multi Infastruktur (SMI). Namun sebelumnya, Perumdam Tiara Loteng diminta melakukan kajian mendalam, terkait aspek ekonomi, usaha dan lainnya dengan mempertimbangkan kemampuan serta kondisi keuangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.
“Silahkan saja berutang. Bahkan, kita minta untuk mengajukan pinjaman,” terang Bupati Loteng H.L. Pathul Bahri, S.IP., M.AP., saat dikonfirmasi Suara NTB di kantornya, Selasa 25 JUNI 2024.
Namun, sebelum meminjam, harus ada kajian mendalam. Seperti apa kondisi debit air yang akan dikelola. Kemudian berapa tahun rencana pinjaman akan diajukan serta berapa tahun akan mencapai break event point (BEP). Hal ini disesuikan dengan kondisi serta kemampuan keuangan perusahaan. ‘’Semua harus jelas,’’ tegasnya.
Pihaknya tidak ingin pinjaman tersebut menjadi persoalan di kemudian hari, meski tujuannya baik untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan kepada para pelanggan. Tetapi jangan sampai karena lemahnya kajian, justru mendatangkan masalah baru bagi perusahaan ke depannya.
“Soal pinjaman ini harus benar-benar dipikirkan dan dikaji dengan matang. Pemkab Loteng tidak akan melarang. Selama itu memang sudah melalui kajian yang mendalam dan diarahkan untuk kepentingan pelayanan,” terang Pathul.
Ia pun mengaku sejauh ini pihaknya belum mendapat penjelasan secara detail soal rencana pinjaman tersebut dari Perumdam Tiara Loteng. Seperti apa hasil kajianya belum ada pemaparan secara lengkap. Untuk itu, pihaknya berharap sebelum nantinya memberikan pemaparan soal rencana pinjaman tersebut, kajiannya harus mendalam supaya tidak ada keraguan nantinya ketika akan mengajukan pinjaman.
“Soal berapa nilai pinjaman yang akan diajukan, silakan dikaji. Disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi keuangan perusahaan,” tegas Ketua DPD Partai Gerindra NTB ini.
Sebelumnya Perumdam Tiara Loteng berencana mengajukan pinjaman ke PT. SMI sekitar Rp 130 miliar. Namun untuk tahap awal sekitar Rp 118 miliar. Hasil pinjaman tersebut rencananya akan dialokasikan untuk membiayai pembangun
an Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Cerorong Danau Biru.
SPAM ini nantinya bisa untuk melayani sekitar 15 sampai 20 ribu pelanggan di empat kecamatan, yakni Kecamatan Pringgarata, Jonggat serta Praya Barat Daya dan Praya Barat.
Termasuk juga untuk mendukung optimalisasi pelayanan air bersih bagi pelanggan yang sudah ada. Dengan penambahan dan optimalisasi pelayanan air bersih tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan pendapatan Perumdam Tiara Loteng ke depannya. (kir)
