Mataram (Suara NTB) – Tiga pejabat eselon II di Lingkup Pemerintah Kota Mataram, menjalani uji kelayakan dari Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri. Uji kelayakan untuk pengisian jabatan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram.
Tiga pejabat tersebut adalah Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Mataram, Miftahurrahman, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida), Dr. H. Mansur, dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Mataram, H. Amiruddin.
Mansur ditemui pada Kamis, 29 Agustus 2024 mengakui informasi dirinya direkomendasikan mengikuti uji kelayakan pengisian jabatan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram, sejak dua pekan lalu. Kewenangan penempatan pejabat menjadi kewenangan atau hak prerogatif pejabat pembina kepegawaian. “Dan, saya sebagai bawahan, siap diperintah ke mana saja,” jawabnya normatif.
Ia menyambut baik amanah yang diberikan Walikota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana untuk mengikuti tes wawancara atau uji kelayakan dari Kemendagri, walaupun baru dua bulan telah menjalani uji kompetensi dari tim pakar.
Menurutnya, tiga orang yang direkomendasikan sama-sama memiliki peluang dari sisi persyaratan administrasi dan lain sebagainya. “Semua kita punya peluang sama,” timpalnya. Persyaratan administrasi seperti makalah telah dilengkapi dan memenuhi target.
Amiruddin justru menjawab normatif dan memilih mengalir saja untuk mengikuti uji kelayakan tersebut. Namanya muncul merupakan bagian dari perintah pimpinan yang harus diikuti.
Ia memahami pelayanan di Dukcapil hampir sama dengan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Perbedaanya, Dukcapil memiliki kewenangan penuh menerbitkan administrasi kependudukan. Sementara, perizinan sangat tergantung dari OPD teknis. “Dukcapil lebih spesifik karena pelayanannya satu bagian saja. Kalau perizinan sangat kompleks,” ujarnya.
Meskipun tidak memahami secara detail, tetapi kata Amir, mengetahui secara manajemen pengelolaannya. Ia siap ditempatkan di mana saja sesuai perintah atau amanah kepala daerah.
Paling mengejutkan pernyataan dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Mataram, Miftahurrahman. Ia memiliki latar belakang di bidang teknis, sehingga memahami terlalu banyak pengelolaan administrasi kependudukan. Namun demikian, ia siap menjalankan amanah dari pimpinan. (cem)
