Kota Bima (Suara NTB) – Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs. Lalu Gita Ariadi M.Si bersama sejumlah Kepala OPD lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kota dan Kabupaten Bima, Sabtu 21 oktober 2024 Kunker ke Pulau Sumbawa ini, merupakan yang perdana sejak Gita dilantik sebagai Pj.Gubernur NTB.
Kunker Pj. Gubernur ini diawali dengan mengunjungi sentra tenun di Kota Bima. Kemudian mengunjungi dan memberikan bantuan kepada korban kebakaran di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima serta silaturahmi dengan tokoh agama dan masyarakat Kota Bima.
Pada kesempatan silaturahmi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, Gita membeberkan tagline NTB Maju Melaju. Tagline Pemprov NTB tersebut akan didukung beberapa program kegiatan seperti Jumat Salam dan Jumat Belondong. ‘’Insya Allah, tanggal 27 Oktober nanti, kita akan launching program Jumat Salam dan Belondong,’’ katanya.
Ia mengatakan Jumat Salam merupakan akronim Jumpai Masyarakat Selesaikan Aneka Masalah Masyarakat. Menurut Pj.Gubernur, program tersebut merupakan gerakan dari hulu ke hilir Pemprov NTB dalam menangani permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
‘’Jumat Salam ini, program atau agenda Pemprov NTB turun ke desa/kelurahan setiap hari Jumat,’’ katanya.
Lebih lanjut Gita menjelaskan, program Jumat Salam dengan melibatkan 30 hingga 40 persen ASN (pejabat) di lingkup Pemprov NTB itu untuk menyerap hingga menjaring aspirasi masyarakat. Termasuk juga mengevalusi dan kendala program-program yang terlaksana. ‘’Akan ada pejabat Pemprov NTB yang turun ke desa-desa setiap hari Jumat. Apapun masalah dan persoalan itu sampaikan,’’ katanya.
Ia memastikan pejabat Pemprov NTB yang turun tersebut merupakan Pj Gubernur. Untuk itu, Miq Gita meminta kepada masyarakat untuk menyampaikan pertanyaan, memberikan masukan, saran dan ide atau berbagai masalah yang dihadapi bagi kemajuan NTB.
“Semua masukan, pertanyaan yang disampaikan harus dijawab dan dicatat, untuk dijadikan materi pembahasan berkelanjutan,” ujarnya.
Disamping itu, pejabat Pemprov NTB yang ramai-ramai turun ke desa dan kelurahan itu juga akan menggunakan sarung. Menurut dia, penggunaan sarung merupakan implementasi program NTB Belondong.
“Menggunakan sarung sekaligus Jumat secara berjamaah bersama masyarakat. Tapi sarungnya wajib produk lokal khas NTB. Misalnya di Bima menggunakan tembe nggoli,” katanya.
Gita menambahkan yang tidak ketinggalan yakni para pejabat Pemprov NTB yang turun dalam program Jumat Salam dan Belondong tersebut, juga diwajibkan untuk berbelanja atau membeli produk lokal buatan masyarakat. Langkah itu untuk memajukan UMKM Lokal.
“Terutama sarung yang dipakai setiap Jumat, harus produk lokal. Dan harus dibeli saat turun dalam program Jumat Salam dan Belondong,” pungkasnya. (uki)