Selong (Suara NTB) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim) masih menempatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai kepala pasar. Penempatan ASN ini diketahui mulai dilakukan sejak Januari 2024 lalu. Penugasan tambahan kepada ASN ini akan berakhir sampai bupati definitif tahun 2025 mendatang.
Demikian dijelaskan Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Lotim, Ahmad Masfu menjawab Suara NTB di Selong, Jumat, 18 Oktober 2024. “Mungkin nanti kan Bupati baru punya kebijakan lain,” ucapnya.
Pemkab Lotim di bawah pimpinan Pj Bupati HM Juaini Taofik ini memilih tetap mempertahankan ASN, karena terbukti mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak dan retribusi pasar. Praktik baik ASN di pasar ini diharapkan bisa ditiru ke depan.
Tampak nyata dari keberadaan ASN jadi kepala pasar ini adalah hasil retribusi pasar ini meningkat signifikan. Peningkatannya mencapai 70 persen dibandingkan sebelum dipegang ASN.
Masukan dari pasar sebelumnya Rp 10 miliar per tahun. Pada tahun 2024 ini, sudah mendekati target sebesar Rp 20 miliar. “Alhamdulillah bisa tergali semua,” ucapnya.
ASN ini diketahui sudah 10 bulan jadi kepala pasar. Setiap bulan dilakukan evaluasi dan perpanjangan masa pengabdiannya. Melihat praktik kerja yang dilakukan ASN ini cukup baik, ke depan praktik kerja tersebut bisa ditiru oleh pemimpin selanjutnya. Karena secara prinsip, kepala pasar ini juga akan dikembalikan kepada masyarakat pengelolaannya.
Selanjutnya dikatakan, ada beberapa unit pasar di Lotim ini akan dijadikan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pasar. Akan jadi kepala adalah Kepala Unit dari kalangan ASN, seperti Pasar Pancor, Masbagik, Aikmel dan Paokmotong. Pembentukan UPT di pasar-pasar besar tersebut untuk memperbaiki tata kelola supaya lebih bagus. (rus)
