spot_img
Kamis, Desember 26, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIBBPOM akan Tingkatkan Pengawasan Pangan Saat Ramadhan

BBPOM akan Tingkatkan Pengawasan Pangan Saat Ramadhan

Mataram (Suara NTB) – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram akan meningkatkan pengawasan terkait dengan keamanan peredaran pangan di NTB selama Ramadhan 1445H/2024. Hal ini dimaksudkan untuk untuk melindungi masyarakat dari olahan pangan yang tidak memenuhi ketentuan.

Kepala BBPOM Mataram Yosef Dwi Irwan mengatakan, kegiatan pengawasan seperti yang dimaksudkan ini rutin dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk menjelang Ramadhan. Kegiatan pengawasan ini dilakukan terus menerus hingga jelang hari raya idul fitri. Setiap melakukan pengawasan barang-barang beredar, pihaknya juga bekerjasama dengan pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota agar pengawasannya semakin meningkat.

“Untuk meningkatkan intensitas pengawasan, karena terkait keamanan pangan tanggungjawab kita bersama bukan hanya BPOM, tapi juga pemerintah daerah terkait, pelaku usaha dan juga masyarakat,” ungkap Yosef dihubungi, Jumat 08 Maret 2024 kemarin. Pengawasan yang dilakukan kepada para penjual pangan maupun distributor olahan pangan untuk memastikan bahwa mereka hanya menjual produk yang memang sesuai ketentuan. Artinya yang tidak rusak, tidak melanggar izin edar dan kadaluwarsa.

“Distributor ritel pasti kita lakukan (pengawasan). Termasuk pengawasan pangan puasa. Harus kita pastikan jajanan puasa ini aman, tidak mengandung bahan berbahaya atau tidak. Seperti formalin, boraks, rhodamin B,” katanya. Nantinya BPOM Mataram akan turun langsung mengecek dengan melakukan sampling dan uji cepat atau rapid test terhadap pangan yang dijual selama Ramadhan. Selain itu, tim sekaligus akan mengedukasi kepada pedagang ataupun masyarakat, terkait bahayanya dan sanitasinya.

“Ini masih kita lihat kadang ada jajanan puasa ini di pinggir jalan terbuka, kena asap kendaraan, debu. Kadang kala konsumen masih mencari jajanan yang rame laris dan enak. Tetapi ada hal lain yang harus diperhatikan juga,” ungkapnya. Hal-hal yang harus diperhatikan dimaksud, diantaranya tempat jualannya, kondisi penjualnya, tempat sampah disekitar jualannya. Demikian juga kemasannya, jangan sampai menggunakan kertas koran dan kresek yang tidak diperbolehkan untuk membungkus makanan.

“Sebenernya pengawasan bukan hanya terkait bahan berbahayanya itu saja, tetapi bagaimana menimbulkan kesadaran pada si penjualnya tentang keamanan pangan, bebas dari cemaran kimia, cemaran biologi ataupun sanitasinya nggak bagus kan nanti tertular penyakit,” jelasnya.

Yosef juga tak menampikkan, saat ini penggunaan bahan berbahaya ini masih ditemukan walaupun trennya terus turun. Biasanya bahan berbahaya yang masih sering ditemukan pada kerupuk seperti boraks. “Kenapa masih di pakai bahan berbahaya ini? Karena konsumen lebih suka krupuk yang menggunakan campuran itu. Dan permintaannya tetap ada. Padahal ada dampaknya, meskipun tidak langsung dirasakan. Tetapi dalam jangka panjang akan terasa sekali. Ini yang menjadi PR, tapi kita upayakan memberantas itu,” tandasnya. (bul)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO