Mataram (Suara NTB) – Di akhir tahun 2023 menurut persentase Badan Pusat Statistik, kemiskinan ekstrem di NTB menurun sebanyak 0,64%. Yang awalnya, di tahun sebelumnya jumlah kemiskinan di NTB mencapai 3,29%, pada akhir tahun kemarin turun menjadi 2,64%. Persentase angka kemiskinan ekstrem di NTB ini diharapkan akan terus menurun hingga mencapai 0% pada akhir 2024 nanti.
Sebagai upaya dalam mencapai strategi kemiskinan ekstrem 0% NTB di akhir tahun 2024 nanti, kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si mengaku bahwa pihaknya tengah berusaha dan berupaya dalam menyukseskan harapan seluruh masyarakat NTB ini.
“Itu semua kita sudah tau jumlahnya kan, tinggal kita mencari upaya bagaimana bisa terintervensi dengan tepat,” ungkapnya pada Senin, 25 Maret 2024.
Ia juga mengatakan bahwa dalam upaya memberantas kemiskinan di NTB, akan dilakukan pengoptimalan dana insentif daerah (DID) dan bantuan amil zakat nasional (Baznas). Terkait dengan dana intensif daerah yang masih tersedia, Iswandi mengatakan harapannya bahwa semoga DID ini di fokuskan untuk memerantas kemiskinan ekstrem yang masih beberapa persen saat ini.
“Pengsasarannya, karena itu memang DID tujuannya adalah untuk kemiskinan ekstrem dan stunting,” katanya.
Kemudian, terkait dengan intervensi sapi yang akan diberikan kepada masyarakat sebagai upaya pemberantasan kemiskinan ekstrem, Iswandi mengaku bahwa tingkat efektivitas upaya tersebut akan diketahui di akhir tahun nanti. Sehingga ia meminta doa kepada semua pihak semoga segala upaya yang dilakukan pemerintah provinsi NTB dalam menjadikan NTB sebagai provinsi dengan kemiskinan ekstrem 0% di tahun 2024 ini mampu membuahkan hasil. (era)
