Selong (Suara NTB) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dikenal sebagai daerah penghasil tembakau. Setelah memiliki Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT), Lotim dinilai potensial untuk mengembangkan pabrik cerutu.
“Kementerian yang sarankan kita Lotim kembangkan cerutu,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Lotim, Muhammad Azlan kepada Suara NTB, Selasa, 17 Desember 2024.
Cerutu potensial dikembangkan Lotim karena jenis tembakaunya yang khas. Salah satunya yang sudah cukup lama terkenal adalah, tembakau Senang yang ada di Pringgabaya.
Pemkab Lotim menyambut baik saran dari pemerintah pusat tersebut. Pasalnya, semenjak kehadiran APHT di Lotim, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) untuk Lotim meningkat. Tahun 2024 Lotim dapat DBH CHT sebesar Rp 72 miliar. Tahun depan, jatah Lotim ini meningkat lebih dari Rp 100 miliar.
Peningkatan cukup tajam ini karena Lotim kini sebagai penghasil cukai. Tidak seperti sebelumnya hanya sebagai penghasil bahan baku. Akibatnya, DBH CHT yang diperoleh Lotim kalah banyak dibandingkan Mataram.
Tahun depan, dengan semakin banyaknya penghasil cukai maka jumlah DBH CHT yang akan diterima Lotim bisa lebih besar. Bahkan bisa disebut terbesar dari seluruh daerah se NTB.
Saat ini, di APHT yang ada di Paokmotong, sudah dilengkapi laboratorium khusus untuk memeriksa kadar tar dan nikotin pada rokok. Pemeriksaan kadar tar dan nikotin ini penting karena sebagai pra syarat rokok sebelum dipasarkan.
Mesin yang diadakan lewat DBH CHT sebesar Rp 4 miliar itu sudah bisa beroperasi. Daerah lain pun yang memproduksi rokok katanya bisa datang melakukan pemeriksaan kadar tar dan nikotin tersebut. Hal ini jelas akan menjadi salah satu tambahan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lotim.
Bagi Lotim, APHT ini akan terus dikembangkan. Semua gudang produksi rokok di kawasan APHT tersebut akan terisi semua. Semakin banyak produsen penghasil cukai dan berdampak langsung pada peningkatan DBH CHT bagi Lotim. (rus)