Mataram (Suara NTB) – Dinas Perdagangan Kota Mataram, memastikan stok pangan aman menjelang ramadhan. Masyarakat diminta tidak panik, meskipun harga barang mengalami kenaikan.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida dikonfirmasi kemarin memastikan, stok pangan menjelang lebaran dipastikan aman menjelang ramadhan. Seluruh distributor dan Badan Urusan Logistik telah dikumpulkan untuk mengkonfirmasi ketersedian stok barang, termasuk perkembangan harga. “Kita sudah kumpulkan distributor untuk menanyakan stok. Alhamdulillah, stok menjelang ramadhan masih aman,” kata Nida.
Ia menggambarkan permintaan kebutuhan pokok masih stagnan,sehingga tidak mempengaruhi lonjakan harga. Namun demikian, permintaan barang pokok seperti gula,telur,minyak goreng,dan beras sangat tinggi. Hal ini menurut dia, perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan kenaikan harga. “Di retail dan distributor ketersediaan minyak goreng masih tersedia,” ujarnya.
Fenomena yang sering terjadi adalah masyarakat sering berbondong-bondong membeli kebutuhan pokok dalam jumlah besar. Psikologi masyarakat yang berbelanja secara berlebihan,justru akan memicu lonjakan harga.
Meskipun diakui Nida, kenaikan harga tidak bisa dihindari dengan tingginya permintaan dari masyarakat. Tetapi jika ketersediaan pasokan melimpah dengan permintaan banyak dipastikan tidak akan terjadi gejolak harga. “Kembali lagi ke hukum ekonomi. Kalau permintaan banyak pasti terjadi kenaikan harga,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi akan dilakukan operasi pasar murah bekerjasama dengan Bank Indonesia, organisasi perangkat daerah teknis dan distributor di Kota Mataram.
Terobosan BI melalui Kolaborasi Pasar Murah Keliling cukup efektif, karena harga yang dijual relatif terjangkau dibandingkan di pasar tradisional.
Bawang merah dijual Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp25 ribu perkilogram. Demikian pula, telur ayam dengan harga Rp55 ribu per terai akan dijual Rp48 ribu-Rp50 ribu per terai. “Karena BI memiliki binaan,” demikian kata dia. (cem)