Mataram (Suara NTB) – Inspektorat telah meminta aparatur sipil negara di Lingkup Pemerintah Kota Mataram, untuk melaporkan harta kekayaannya. Langkah ini bertujuan untuk memastikan tidak ada rekening gendut pejabat.
Inspektur Inspektorat Kota Mataram, Hj. Baiq Nelly Kusumawati dikonfirmasi kemarin menyampaikan, seluruh jabatan pimpinan tinggi pratama telah melaporkan harta kekayaan mereka pada 10 Januari 2025. Laporan harta kekayaan penyelenggaran negara (LHKPN) langsung diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia, untuk diverifikasi kembali. “Sejauh ini, masih clear semua telah melapor. Batas terakhir verifikasi sampai 31 Maret,” kata Nelly.
Menurutnya, LHKPN sangat penting untuk mengontrol hal-hal yang tidak normative atas harta kekayaan penyelenggara negara. Komisi Antirasuah mengantisipasi adanya transaksi keuangan besar alias rekening gendut, padahal ASN memiliki standar gaji. “Awalnya seperti apa kekayaannya, tetapi tiba-tiba terlacak rekening gendut,” ujarnya.
Mantan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, mengingatkan aparatur negara di Lingkup Pemerintah Kota Mataram, tidak perlu menutup-nutupi kepemilikan aset atau tabungan mereka. KPK kata dia, pasti melacak dari transaksi di perbankan maupun pajak.
Inspektorat selaku aparat pengawas internal pemerintah, mengambil tindakan preventif dengan meminta ASN melaporkan secara berkala. “Kalau hitung-hitungan sudah bisa dihitung penghasilan ASN, makanya tindakan preventif kita lakukan untuk pencegahan,” ujarnya.
KPK mengidentifikasi tidak ada ASN Pemkot Mataram memiliki rekening gendut. Seandainya kata dia, pejabat memiliki harta banyak karena mendapatkan warisan dari orang tua atau memiliki usaha lain diluar rutinitasnya sebagai pegawai.
Nelly bersyukur ASN memiliki tingkat kepatuhan tinggi untuk melaporkan harta kekayaan mereka setiap tahun. Pegawai yang cepat mengisi LHKPN akan diberikan hadiah. “Kalau ada yang lebih cepat mengisi LHKPN akan diberikan hadiah oleh BKSPDM. Kalau di Inspektorat sudah rutin setiap tahun memberikan hadiah bagi tiga ASN yang awal melapor,” demikian kata Nelly. (cem)