Sumbawa Besar (Suara NTB) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mencatat sekitar enam orang meninggal dunia akibat bencana Hidrometeorologi yang terjadi di awal tahun 2025 salah satunya akibat banjir bandang di sejumlah wilayah.
“Sampai saat ini sudah ada enam orang korban akibat bencana salah satunya banjir dan yang terbaru kemarin bocah 9 tahun ditemukan meninggal di saluran irigasi di desa Lopok, ” kata Kepala pelaksana BPBD melalui kedaruratan dan Logistik (Darlog) Rusdianto AR kepada wartawan, Minggu, 9 Februari 2025.
Korban yang diketahui bernama Albi Alfarizy (9) ditemukan meninggal setelah tenggelam di saluran irigasi, Sabtu, 8 Februari 2025. Kejadian bermula sekitar pukul 15.30 WITA saat korban bersama teman-temannya memancing di saluran tersebut dan pancing korban tersangkut di kayu di dalam saluran.
“Jadi, kail pancing korban tersangkut, sehingga ia berusaha masuk ke dalam saluran untuk mengambilnya. Namun, derasnya arus air membuat korban terseret dan tenggelam,” ucapnya.
Upaya pencarian segera dilakukan oleh warga setempat yang dibantu oleh pemerintah desa, aparat keamanan, dan tim Basarnas Sumbawa. Setelah sekitar satu jam, tepatnya pukul 16.27 WITA, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Saat kita temukan korban dalam kondisi tidak bernyawa. Jenazah kemudian dievakuasi dan diserahkan ke pihak keluarga,” sebutnya.
Keluarga korban sudah menerima peristiwa ini sebagai musibah, sementara pemakaman akan dilakukan pagi ini juga. Ia mengimbau warga untuk berhati-hati apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan berpotensi banjir bandang.
“Mohon warga berhati-hati agar tidak melewati wilayah berisiko seperti aliran sungai jika intensitas hujan tinggi, demi keselamatan bersama,” pungkasnya. (ils)