Selong (Suara NTB) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menghadapi tantangan besar dalam melakukan pemeliharaan dan perbaikan jalan di wilayahnya pada tahun 2025. Pasalnya, anggaran yang tersedia untuk perbaikan jalan hanya mengandalkan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 14 miliar. Anggaran ini dinilai sangat terbatas untuk menangani kerusakan jalan yang cukup parah di berbagai titik strategis.
Kepala Dinas PUPR Lotim, Achmad Dewanto Hadi, mengungkapkan pihaknya hanya mampu melakukan perbaikan pada jalan-jalan strategis yang kondisinya sangat memprihatinkan. “Kami tidak bisa menargetkan panjang jalan yang harus dikerjakan dengan anggaran sebesar itu. Kami akan fokus pada titik-titik yang rusak parah dengan melakukan rehab tambal sulam,” ujanya pada Senin, 17 Maret 2025.
Lebih lanjut, Dewanto menjelaskan bahwa PUPR Lotim tidak akan melakukan perbaikan jalan secara menyeluruh, melainkan secara sporadis. “Misalnya, jika ada lima meter jalan yang rusak parah, itu yang akan kami kerjakan,” tambahnya.
Tantangan semakin berat karena Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk jalan dan pembuatan irigasi di Lotim tahun 2025 telah dihapus total oleh pemerintah pusat. Padahal, sebelumnya DAK tersebut dianggarkan sebesar Rp 34 miliar untuk jalan dan Rp 14 miliar untuk irigasi. Penghapusan ini mengakibatkan lima paket perbaikan jalan yang semula menjadi prioritas tahun ini terpaksa ditiadakan.
“Kami tidak bisa mengerjakan lima paket perbaikan jalan yang sudah direncanakan karena DAK untuk jalan tahun 2025 tidak ada,” kata Dewanto.
Ia juga mengakui pihaknya sedang berupaya mengajukan surat kepada Bupati Lotim untuk meminta pengembalian DAK tersebut. Hal ini mengingat banyaknya jalan di Lotim yang membutuhkan perhatian serius.
Pada tahun 2024, tingkat kemantapan jalan di Lotim tercatat sebesar 69 persen dalam kondisi baik. Adanya DAK, diharapkan angka tersebut bisa meningkat menjadi 70-75 persen pada tahun 2025. Namun, dengan penghapusan DAK jalan, dikhawatirkan kondisi jalan justru akan semakin menurun.
PUPR Lotim khawatir penurunan kemantapan jalan akan terjadi secara drastis jika tidak ada intervensi serius. Ia berharap penurunan tersebut tidak terlalu signifikan, meskipun dampak penghapusan DAK jalan tahun ini tidak bisa dihindari.
Menanggapi situasi ini, Bupati Lotim H. Haerul Warisin berencana membuat kebijakan khusus terkait pemeliharaan ruas jalan. PUPR Lotim akan berkoordinasi dengan tim anggaran untuk menentukan arah penggunaan dana yang tersedia. “Kami akan berupaya semaksimal mungkin dengan anggaran yang ada, namun tetap membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat untuk mengembalikan DAK yang dihapus,” pungkas Dewanto.
Dengan kondisi ini, masyarakat Lotim diharapkan bersabar dan memahami keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah. Sementara itu, upaya perbaikan jalan akan tetap dilakukan seoptimal mungkin dengan memprioritaskan titik-titik yang paling membutuhkan perhatian. (rus)