spot_img
Jumat, Desember 27, 2024
spot_img
BerandaNTBSapi Kurban Presiden Jokowi Seberat 1,057 Ton Dikurbankan di Desa Ubung

Sapi Kurban Presiden Jokowi Seberat 1,057 Ton Dikurbankan di Desa Ubung

Mataram (Suara NTB) –Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) kembali akan menyumbang hewan kurban pada Hari Raya
Idul Adha 1445 Hijriah bagi warga di NTB. Pada tahun 2024 ini, sapi kurban Presiden Jokowi
jenis Brahman Cross akan diserahkan pada jemaah Masjid Alifurrahmah Desa Ubung Kecamatan
Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan)
Provinsi NTB drh. Muslih dikonfirmasi di Kantor Gubernur NTB, Selasa 11 juni 2024. menjelaskan, sapi
kurban seberat 1,057 ton tersebut dibeli dari seorang peternak di Lingkungan Menang Timur,
Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Menurutnya, sama seperti tahun-tahun sebelumnya pembelian sapi kurban Presiden Jokowi
dilakukan seleksi bersama dengan sapi dari petternak yang lain. Namun, pilihan sapi kurban
presiden dibeli pada salah satu peternak di Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung.
Sapi hasil persilangan sapi jenis Brahman dan Simental ini sudah dipelihara selama 8 bulan di
Lobar dan berumur 3,5 tahun. Sebelumnya, sapi ini dipelihara peternak di Kecamatan Gangga
Kabupaten Lombok Utara. Sapi ini, tambahnya, sudah layak untuk dikurbankan, karena telah
melalui pemeriksaan kesehatan dan berat badan oleh Kementerian Pertanian dan Disnakeswan
NTB.
Muslih menabahkan, sapi kurban dari Presiden Jokowi tahun 2024 ini lebih berat dari tahun
sebelumnya. Pada tahun 2023 lalu, Presiden Jokowi menyumbang sapi kurban seberat 1,04 ton.
Sapi kurban tersebut diserahkan untuk warga Dusun Rerot Timur Desa Ombe Baru Kecamatan
Kediri Lombok Barat.
Satu ekor sapi kurban Presiden Jokowi tersebut dipilih dari 8 peternak di Pulau Lombok, yakni,
peternak Desa Genggelang dan Gondang, Lombok Utara, peternak Desa Banyumulek Lombok
Barat, peternak Desa Teratak Lombok Tengah dan 4 peternak dari Lombok Timur, masing-
masing berasal dari Desa Tirtanandi, Pringgasela Selatan dan Loyok. Dari 8 peternak tersebut,
hanya dipilih satu ekor sapi dari peternak asal Desa Gondang, Kabupaten Lombok Utara
dengan bobot 1,04 ton dibeli seharga Rp135 juta.
Disinggung mengenai pengawasan hewan kurban pada tahun 2024 ini, pihaknya menerjunkan
sebanyak 160 petugas kesehatan hewan. Mereka nanti akan melakukan pengawasan
pemotongan hewan kurban, sehingga layak dikonsumsi.
"Pemeriksaan hewan kurban ada dua, sebelum dipotong dan sesudah dipotong. Kalau untuk
hewan kurban tidak wajib dipotong di RPH tapi dalam pengawasan petugas. Supaya dagingnya
aman, sehat, utuh dan halal," ujarnya mengingatkan. (ham)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO