Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., memiliki program yang berbeda dengan kepemimpinan sebelumnya. Selain program Jumat Salam (Jumpai Masyarakat Selesaikan Aneka Persoalan Masyarakat), Pj Gubernur juga akan menggelar Kenari Fashion Street yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, tanggal 28 Oktober mendatang.
Pada Kenari Fashion Street yang akan mengambil rute dari depan Kantor Walikota Mataram hingga depan Kantor Gubernur NTB juga akan dirangkai dengan launching Jumat Belondong.
Pj Sekda NTB Drs. H. Fathurrahman, M.Si., menjelaskan, Kenari Fashion Street ini merupakan salah satu upaya meningkatkan penggunaan pakaian lokal atau khas NTB. Apalagi nanti pada event ini direncanakan peluncuran Jumat Belondong (Jumat Bersarung).
‘’Nanti akan diinstruksikan pada ASN lingkup Pemprov NTB untuk menggunakan sarung lokal NTB, seperti dari Pringgasela, Sukarara Lombok Tengah, Kre Alang Sumbawa, Tembe Nggoli Bima serta dari sentra industri kerajinan tenun khas NTB,’’ ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/10).
Menurutnya, dengan program pemerintah daerah ini pelaku industri tenun NTB akan bisa menciptakan hasil karya yang lebih mudah dan murah. Mantan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB ini mencontohkan, bagaimana sistem pembuatan kain tenun khas Pringgasela yang dinilai cukup cepat dan dalam jumlah banyak.
Meski demikian, pihaknya menyadari harga kain tenun lokal masih cukup mahal dibandingkan dengan harga kain sarung produksi pabrikan. Namun, pihaknya mengharapkan ada pemberdayaan dari pengusaha lokal, sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan harga terjangkau.
‘’Di Pringgasela itu ada yang pakai ATBM kan. Itu lebih murah dan lebih banyak dan mudah pembuatannya. Itulah yang ingin kita kembangkan, apalagi porsi ASN itu membutuhkan yang lebih murah,’’ terangnya.
Dengan diluncurkan Jumat Belondong ini, tambahnya, maka pada setiap hari Jumat ASN di lingkup Pemprov NTB atau instansi vertikal di NTB menggunakan sarung. Termasuk kalangan pengajar di sekolah diharuskan menggunakan sarung khas NTB. (ham)