Mataram (Suara NTB)- Semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB sudah siap untuk melaksanakan program dari Penjabat (Pj) Gubernur yaitu Jumat Salam dan Jumat Belondong. Masing-masing pimpinan OPD sedang memberikan pemahaman kepada jajarannya terkait dengan apa saja yang harus dilakukan saat turun ke lapangan.
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Dr. H Ahsanul Khalik mengatakan, pihaknya sedang memberikan pemahaman kepada tim Dinsos untuk mempelajari berbagai program dan kebijakan Pemprov melakui rapat-rapat internal.
“Sehingga nanti ketika ditemukan masalah di desa, bisa langsung dicarikan solusi dengan perangkat daerah, dengan pihak kabupaten dan juga sesuai program di Dinsos,” kata H. Ahsanul Khalik kepada Suara NTB Selasa 24 oktober 2024 kemarin.
Dalam implementasinya kata Khalik, setiap OPD akan turun langsung ke desa-desa setiap hari Jumat menggunakan pakaian atau sarung produk lokal. Kemudian pimpinan OPD akan berdialog ke masyarakat untuk mendengar langsung apa saja yang menjadi keluhan dan kebutuhannya.
Selain mempersiapkan Jumat Salam, Dinas Sosial NTB juga sedang mematangkan event Kenari Fashion Street dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda. Itu adalah sebuah fashion show yang diikuti oleh semua OPD menggunakan busana dari kain tenun buatan UMKM NTB. Ini juga menjadi bagian upaya untuk meningkatkan program bela beli produk lokal.
Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si saat melawat ke Pulau Sumbawa kemarin mengatakan Jumat Salam merupakan akronim Jumpai Masyarakat Selesaikan Aneka Masalah Masyarakat. Menurut Pj.Gubernur, program tersebut merupakan gerakan dari hulu ke hilir Pemprov NTB dalam menangani permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
‘’Jumat Salam ini, program atau agenda Pemprov NTB turun ke desa/kelurahan setiap hari Jumat,’’ katanya.
Lebih lanjut Gita menjelaskan, program Jumat Salam dengan melibatkan 30 hingga 40 persen ASN atau pejabat di lingkup Pemprov NTB itu untuk menyerap hingga menjaring aspirasi masyarakat. Termasuk juga mengevaluasi dan kendala program-program yang terlaksana.
‘’Akan ada pejabat Pemprov NTB yang turun ke desa-desa setiap hari Jumat. Apapun masalah dan persoalan itu sampaikan,’’ katanya.
Untuk itu, Lalu Gita meminta kepada masyarakat untuk menyampaikan pertanyaan, memberikan masukan, saran dan ide atau berbagai masalah yang dihadapi bagi kemajuan NTB saat berdialog dengan para pejabat Pemprov.
“Semua masukan, pertanyaan yang disampaikan harus dijawab dan dicatat, untuk dijadikan materi pembahasan berkelanjutan,” ujarnya.
Di samping itu, pejabat Pemprov NTB yang ramai-ramai turun ke desa dan kelurahan itu juga akan menggunakan sarung. Menurut dia, penggunaan sarung merupakan implementasi program Jumat Belondong.
“Menggunakan sarung sekaligus Jumat secara berjamaah bersama masyarakat. Tapi sarungnya wajib produk lokal khas NTB. Misalnya di Bima menggunakan tembe nggoli,” katanya.
Gita menambahkan yang tidak ketinggalan yakni para pejabat Pemprov NTB yang turun dalam program Jumat Salam dan Belondong tersebut, juga diwajibkan untuk berbelanja atau membeli produk lokal buatan masyarakat. Langkah itu untuk memajukan UMKM Lokal.(ris)