Dompu (Suara NTB) – Gedung kelas milik Madrasah Tsanawiyah (MTs) As-Syaftakhir Desa Bara Kecamatan Woja Kabupaten Dompu ambruk. Diduga tembok pembatas ruangan kelas yang digunakan sebagai tempat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kelas VIII dan IX ini sudah rapuh. Bahkan bangunan beratapkan seng ini, kosen – kosen kayunya banyak dimakan rayap.
Ambruknya gedung ini terjadi pada Selasa 30 Januari 2024 malam. Syukurnya tidak terjadi saat ramai siswa pada proses KBM di pagi hari. Sehingga tidak ada korban luka ataupun korban jiwa karena tertimpa tembok bangunan kelas.
Akibat insiden ini, para siswa diliburkan sambil sekolah menyiapkan kelas darurat dan mengantisipasi kemungkinan ada bangunan rapuh lainnya yang dapat menyelakai siswa saat KBM berlangsung. “Untuk sementara proses KBM akan dialihkan ke gedung lain. Kita juga bisa manfaatkan halaman sekolah untuk KBM sambil memperbaiki ruang kelas yang ada,” kata Kepala MTs As-Syaftahir Desa Bara, Abidin, S.Pd., Rabu 31 Januari 2024 kemarin.
Tidak semua ruang kelas MTs ini ambruk, tapi hanya tembok kelas bagian barat yang ditempati kelas VIII dan IX. Sementara tembok yang ada di sisi timur, utara dan selatan masih tegak. Tapi bangunan ini sudah banyak dimakan rayap, terutama pada kosen kayunya. Pihak sekolah bersama yayasan berencana untuk memperbaiki dengan menggunakan spandek dan bahan bekas lainnya. Sehingga sekolah bisa dimanfaatkan untuk KBM.
Sekolah ini merupakan sekolah swasta di bawah naungan Yayasan Pendidikan Asy-Syaftakhir. Selain MTs, yayasan juga memiliki Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat SD dan Madrasah Aliyah (MA) setingkat SMA yang sudah banyak menamatkan alumni. Sehingga perbaikan dan pembangunan kembali gedung kelas ini diharapkan dukungan dari para donatur. “Kita sangat berharap dukungan dari para donatur agar perbaikan dan pembangunan ruang kelas bagi anak – anak bisa dilanjutkan,” harap Drs Abdul Haris, ketua Yayasan As-Syaftahir.
Sementara pengawas pembina MTs Asy-Syaftakhir, Drs. H. Sarifuddin, MA yang sempat meninjau langsung bangunan yang roboh mengatakan, ambruknya tembok salah satu ruang kelas karena kondisi bangunan yang sudah lapuk dimakan usia. “Kita berharap adanya uluran tangan dari kaum dermawan sehingga proses belajar mengajar anak – anak bisa kembali normal,” harapnya. (ula)