Selong (Suara NTB)- Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timur (Lotim) banyak yang menunggak pembayaran bulanan. Nilainya mencapai Rp9 miliar lebih. Tunggakan ini merupakan akumulasi dari beberapa tahun lalu.
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PDAM Lotim, H. Marhaban menjawab Suara NTB, kemarin. Dia menerangkan, sudah berbagai upaya dilakukan untuk menagih. Akan tetapi karena banyak kendala sehingga belum bisa maksimal.
Banyak pelanggan yang sudah tak terdeteksi. Direksi PDAM Lotim ini pun mengusulkan untuk dilakukan pemutihan pembayaran tunggakan yang terbilang sudah cukup lama. Berapa persen yang diusulkan pemutihan atau penghapusan itu sedang dibicarakan. Apakah kemungkinannya bisa mencapai 50 persen dari akumulasi tunggakan atau lebih kecil belum bisa diprediksi.
“Terhadap semua tunggakan itu kita berupaya menagih, kita juga coba libatkan aparat penegak hukum melakukan penagihan,” terangnya. Mana kemungkinan bisa ditagih dan mana yang tak bisa ditagih sedang dihitung dan djanalisa.
“Yang menunggak 5-6 tahun itu misalnya kan susah ditagih,” imbuhnya. Usulan pemutihan dinilai jauh lebih baik daripada menjadi piutang terus sepanjang tahun.
Selanjutnya, bicara potensi penambahan pelanggan pada tahun 2024 ada rencana menambah 730 Sambungan Rumah (SR). Menambah pelanggan baru ini katanya diawali dengan perbaikan sistem dan penambahan debit. Pasalnya, kalau tak ada penambahan debit maka kesulitan bisa menambah.
“Sebelum ada kepastian soal penambahan debit, maka tidak akan ada penambahan pelanggan,” imbuhnya. 730 sambungan rumah yang baru ini akan dibebani biaya bervariasi sesuai dengan panjang pendeknya sambungan yang akan dipasangkan. (rus)