Mataram (Suara NTB) – Kantor Bahasa NTB menggelar kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Pegawai Pemerintah, Pegawai Swasta, Tenaga Pendidik, dan Wartawan di Aula Bupati Lombok Utara, Selasa 6 Februari 2024. Kantor Bahasa NTB menggandeng Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebagai salah satu mitra yang mendukung kegiatan ini.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, Puji Retno Hardiningtyas, mengapresiasi kehadiran dan dukungan Bupati Lombok Utara, H. Djohan Syamsu, yang membuka kegiatan secara resmi dan memberikan Berbagai bersama dengan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H. Rusdi, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Hermanto, dan Asisten III Bidang Administrasi Umum, Kawit Sasmito.
Bupati Lombok Utara, H. Djohan Syamsu, menyampaikan posisi bahasa Indonesia semakin kuat dan jelas tertuang pada Undang-Undang Dasar. Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan bangsa Indonesia.
“Saat ini bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN. Wajar kita ingin bahasa Indonesia menjadi bahasa ASEAN karena jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Akan tetapi, saat ini bahasa Indonesia mengalami kesulitan di negerinya sendiri. Untuk menjadi perhatian kita bersama, aparatur pemerintah seharusnya menjadi contoh dalam penggunaan bahasa Indonesia. Semoga nanti kita mampu memasyarakatkan bahasa Indonesia. Kami berpesan kepada seluruh peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan maksimal yang nantinya ilmu pengetahuan yang dipelajari dapat diimplementasikan dengan baik,” ujar Bupati.
Senada dengan harapan Bupati Lombok Utara, Puji Retno Hardiningtyas juga menekankan hal yang sama, yaitu kebermanfaatan peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia bagi masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan Peningkatan Kemahiran berbahasa Indonesia ini merupakan kegiatan rutin sejak tahun 2022 yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan seluruh Unit Pelaksana Teknis, termasuk Kantor Bahasa NTB.
Kegiatan ini menyasar penutur bahasa Indonesia dengan beragam profesi, mulai dari aparatur pemerintah, pegawai swasta, tenaga pendidik, tokoh masyarakat, dan wartawan media massa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi bahasa Indonesia yang notabene masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Di sisi lain, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat nasionalisme kebahasaan agar kecintaan terhadap bahasa persatuan ini tidak luntur dan tetap terjaga.
“Kita patut berbangga karena diplomasi kebahasaan yang disponsori oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah berhasil menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi konferensi UNESCO, organisasi PBB yang mengurus kebudayaan, sejajar dengan bahasa-bahasa besar lainnya. Di luar negeri, bahasa Indonesia sudah mulai diperhitungkan dan berubah menjadi bahasa internasional. Sayangnya, di dalam negeri, bahasa kebanggaan kita masih diremehkan dan relatif diabaikan, bahkan oleh aparatur pemerintah sendiri,” terang Puji Retno.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pelatihan kegiatan seperti selama dua hari ini diharapkan dapat membangun identitas kebahasaan yang kuat yang mencerminkan bahasa menunjukkan bangsa; membangun sikap positif terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, bahasa nasional, dan bahasa resmi di Indonesia; meningkatkan kemampuan bernalar dan berpikir kreatif dengan bahasa dan sastra untuk kecakapan hidup abad ke-21; dan menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia sebagai ciri masyarakat terdidik.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, mulai hari Selasa 6 Februari 2024 dan Rabu 7 Februari 2024 ini menghadirkan 150 peserta dengan latar belakang dan unsur profesi yang berbeda. Berdasarkan laporan ketua panitia, Toni Samsul Hidayat, kegiatan ini terselenggara berkat adanya komunikasi dan kerja sama yang baik antara Kantor Bahasa Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Harapannya, kegiatan ini menjadi awal pelaksanaan regulasi penggunaan bahasa Indonesia yang lebih baik di lingkungan Kabupaten Lombok Utara. (ron)