spot_img
Jumat, Desember 6, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIGPM Ketiga di Kota Mataram, Beras SPHP Bulog Diserbu 

GPM Ketiga di Kota Mataram, Beras SPHP Bulog Diserbu 

Mataram (Suara NTB) – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB kembali mengadakan kegiatan GPM (gerakan pangan murah) untuk ketiga kalinya. Kegiatan ini disambut antusias masyarakat untuk mendapatkan sejumlah bahan pokok dengan harga di bawah harga pasar.

GPM dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB beserta stakeholder terkait di halaman Kantor Lurah Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Rabu 6 Maret 2024. Sejumlah bahan pokok yang disediakan diantarannya, beras, telur, minyak goreng, bawang merah, cabai, daging ayam, dan beberapa makanan dan minuman jadi lainnya. 

Berdasarkan hasil pemantauan, selama kegiatan pangan murah berlangsung, beras menjadi salah satu jenis komoditas pangan yang paling banyak diburu masyarakat. Terutama beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) kemasan 5 Kg yang dijual oleh Perum Bulog seharga Rp52.000/kemasan. Beras Bulog ini diserbu pembeli karena harganya yang murah dan berkualitas. 

Namun mekanisme pembeliannya diatur. Satu pembeli diperbolehkan hanya membeli dua kantong (10 Kg). Jika lebih dari itu, dikhawatirkan oknum berspekulasi membeli borongan kemudian menjualnya lagi kepada konsumen dengan harga pasaran. Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi NTB, H. Abdul Azis, SH., MH yang turut serta mengawal kegiatan GPM ini menyampaikan, untuk menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat, pemerintah memfasilitasi kegiatan GPM dengan menghadirkan langsung para stakeholder

Selain Bulog yang menjual beras, beberapa mitra lain yang diundang adalah para pelaku usaha pangan, kelompok tani dan OPD terkait lainnya seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Perkebunan,  Dinas Perdagangan. Dimana para stakeholder ini menjual komoditas pangan sebagaimana harga ditingkat petani/produsen dan distributor.

Mantan Sekda Kabupaten Sumbawa Barat ini mengatakan. Selama tahun 2024 ini, rencananya sebanyak 29 kali kegiatan pangan murah akan digelar. Didukung oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan APBD NTB. “Didukung APBD NTB 15 kali, dan APBD kabupaten/kota 14 kali. Kegiatan ini dalam rangka pengendalian inflasi, mengendalikan harga. Apalagi ini menjelang Ramadhan,” katanya.

Saat Ramadhan nanti, lanjut kepala dinas, kegiatan pangan murah akan ditingkatkan intensitasnya agar harga-harga kebutuhan pokok tetap terjaga. Kegiatan pangan murah dilaksanakan pada lokasi-lokasi yang diminta oleh pemerintah desa/kelurahan, atau kelompok-kelompok masyarakat. juga dijadwalkan di lokasi yang dianggap penting lakukan kegiatan ini oleh pemerintah daerah.

GPM memiliki peran penting dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan serta mengendalikan inflasi. Berikut beberapa alasan mengapa kegiatan pangan murah perlu dilakukan diantaranya, membantu mengurangi tekanan inflasi dengan menyediakan bahan pangan pokok strategis. Ini membantu menjaga daya beli masyarakat dan melindungi mereka dari dampak kenaikan harga pangan. 

“Gerakan Pangan Murah adalah langkah konkret untuk menjaga ketersediaan pangan yang aman dan terjangkau bagi seluruh masyarakat,” demikian Abdul Azis. (bul)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO