Dompu (Suara NTB) –Kementerian Agama kembali membuka pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 1445 hijriah tahun 2024 tahap kedua bagi jamaah calon haji reguler hingga 26 Maret 2024. Setidaknya ada 28 orang jamaah calon haji reguler asal Kabupaten Dompu yang belum melakukan pelunasan pada tahap pertama dan kini merekamemiliki kesempatan kembali untuk melakukan pelunasan.
Kepala Seksi Urusan Haji dan Umrah Kementrian Agama Kabupaten Dompu, Drs H. Abdul Gani di kantornya, Kamis 14 Maret 2024 kemarin mengungkapkan, ada 157 orang jamaah calon haji tahun 2024 berdasarkan surat Kanwil Kementrian Agama Provinsi NTB tanggal 16 Februari 2024. Terdiri dari 99 orang jamaah nomor urut porsi, 13 orang jamaah Lansia, 8 orang tambahan, dan 36 orang cadangan. Pasa masa pelunasan tahap pertama yang dibuka hingga 23 Februari 2024 lalu, ada 28 orang yang belum melakukan pelunasan.
Ke-28 orang yang belum melakukan pelunasan ini, kata H. Abdul Gani, diberi kesempatan kedua untuk melakukan pelunasan. Pelunasan tahap kedua ini dilakukan pada 13 – 26 Maret 2024. “Pada gelombang kedua ini, kita polanya langsung menghubungi pemilik nama untuk memastikan kesiapan dan kesanggupan melakukan pelunasan,” ungkap H. Abdul Gani.
Alasan ke 28 orang ini belum melakukan pelunasan pada gelombang pertama, diantaranya karena sistem pelunasan yang terkendala jaringan. Banyak para jamaah yang seharusnya sudah melunasi, tapi karena sistemnya belum terkoneksi, sehingga belum bisa melakukan pelunasan. Alasan ini menyebabkan proses pelunasan tahap pertama diperpanjang hingga 2 kali.
Alasan lain karena syarat kesehatan. Pemeriksaan kesehatan saat ini dilakukan secara menyeluruh pada jamaah calon haji dan ada catatan dokter yang menyebutkan diizinkan atau tidak melaksanakan ibadah haji. Syarat kesehatan ini dipersyaratkan oleh Arab Saudi yang harus diikuti calon jamaah. “Ada juga karena alasan belum ada uang dan melakukan penundaan karena menunggu pasangan,” katanya.
H. Abdul Gani pun mengingatkan para jamaah yang sudah melakukan pelunasan Bipih tahun 2024 untuk mempersiapkan diri. Selain kesiapan kesehatan, juga kesiapan dalam menjalankan ibadah. Buku terkait manasik haji yang ada agar dipelajari, sehingga dalam pelaksanaan ibadah haji bisa merasakan makna haji yang sesungguhnya dan mencapai haji yang mabrur. (ula)