spot_img
Minggu, Desember 15, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMMasyarakat Harus Waspadai Gelombang Pasang Mencapai Dua Setengah Meter

Masyarakat Harus Waspadai Gelombang Pasang Mencapai Dua Setengah Meter

Mataram (Suara NTB) –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram mengingatkan masyarakat terutama yang tinggal di kawasan sepanjang pesisir Pantai Ampenan, agar mewaspadai gelombang pasang setinggi dua setengah meter. Warga yang berada kawasan rawan telah dievakuasi.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Mahfuddin Noer menjelaskan, prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa kondisi cuaca sampai tujuh hari kedepan mulai 14-20 Maret, berpotensi terjadi hujan intensitas sedang dan lebat serta berpotensi gelombang tinggi di bagian Lombok Bagian Selatan.
Ketinggian gelombang pasang diperkirakan mencapai setengah sampai dua setengah meter. “Faktanya dari kemarin terjadi pohon tumbang banyak di jalan yang menyebabkan korban luka dan materi,” jelasnya ditemui pada Kamis 14 Maret 2024.

Gelombang pasang memicu abrasi terutama di posisi yang terkena abrasi di Lingkungan Mapak, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, telah dievakuasi ke hunian sementara.
Sementara, di Pantai Penghulu Agung, Kelurahan Ampenan Selatan, telah diantisipasi bersama kelurahan dengan memasang ban, juga diback up dengan tanggul sementara.

Mahfuddin mengatakan, meskipun gelombang tinggi, nelayan menyesuaikan dengan kondisi cuaca. Tetapi sebagian besar tidak melaut. “Kebanyakan tidak melaut. Kita sudah mengimbau masyarakat manakala cuaca tidak bagus agar tidak turun melaut,” terangnya.

Dengan kejadian pohon tumbang dan abrasi, Pemkot Mataram belum meningkatkan status kedaruratan. Saat ini katanya, Kota Mataram masih siaga darurat karena melihat eskalasi dan rentan waktu masih relatif kondusif. Peningkatan status ini lebih pada tingkat paparan meluas, banyak serta korban lebih banyak dan dampak sosial ekonomi bisa menjadi pertimbangan menaikkan status.

Contohnya, banjir yang menyebabkan warga tidak dapat beraktivitas maka status akan ditingkatkan dari siaga menjadi tanggap darurat. “Kita sampai sekarang masih siaga darurat,” terangnya.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Pengendara perlu menghindari pohon besar dan baliho, karena angin kencang berpotensi menyebabkan pohon tumbang. (cem)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO