Giri Menang (Suara NTB) – Akibat cuaca buruk yang melanda daerah Lombok Barat (Lobar) dan sekitarnya akhir-akhir ini berdampak terhadap para nelayan di daerah setempat. Hampir seminggu lebih, para nelayan di pesisir Sekotong tak bisa melaut menyebabkan mata pencaharian mereka hilang.
“Mereka ndak bisa aktivitas (melaut) karena ombak dan angin kencang menerjang pantai Sekotong,”kata warga Sekotong Barat, Sahnil, kemarin.
Di pesisir Pantai Sekotong banyak perahu nelayan yang rusak dan bagan-bagan penangkap ikan keramba juga banyak yang hanyut serta rusak. Para nelayan mengeluh dengan kondisi cuaca ini, karena menyebabkan sampan atau bagan mereka banyak yang rusak.
“Ditambah mereka ndak bisa melaut sudah hampir seminggu, mata pencarian mereka hilang,” keluhnya.
Tak itu saja, warga juga merasa dibayang-bayangi khawatir akibat ombak tinggi dan air laut pasang, yang kerap masuk ke pemukiman mereka. Belum lagi mereka menghadapi mahalnya harga beras.
Diakuinya, kondisi warga pesisir memprihatinkan di tengah kondisi puasa mereka dihadapkan pada kenaikan harga bahan pokok. Mereka berharap agar kiranya ada bantuan dari Pemkab Lobar. Warga terdampak cuaca ekstrem, di wilayah Sekotong tersebar di 5 desa di antaranya, Desa Sekotong Barat, Desa Persiapan Pesisir Mas, Desa Gili Gede, Desa Pelangan dan Desa Batu Putih.
Kalak BPBD Lobar Syahrudin sudah meminta agar kepala desa (kades) mendata jumlah nelayan terdampak. Kemudian pihak desa bersurat ke Pemda dalam hal ini ke Dinas Ketahanan Pangan (Dikpangan), tembusan ke BPBD dan Dinas Sosial.
Hal senada disampaikan Kepala Dikpangan Lobar Damayanti Widyaningrum. Pihaknya meminta para Kades yang warganya terdampak bersurat ke Bupati Lobar. “Tembusan ke Dikpangan, berapa yang terdampak biar minggu depan kita usahakan diberikan beras,” kata Damayanti. (her)