Giri Menang (Suara NTB)-Wisatawan mancanegara terpaksa eksodus ke Bali melalui Pelabuhan Penyeberangan Lembar, Lombok Barat. Menyusul pelayanan kapal cepat dari Bali ke tiga Gili KLU, ditutup sementara waktu dampak cuaca buruk. Namun akibat pelayanan penyeberangan menuju Pelabuhan Padangbai, Bali yang juga belum normal mengakibatkan terjadinya penumpukan wisatawan dan penumpang lain di Pelabuhan Lembar.
Pantauan Suara NTB di Pelabuhan Lembar, pada Kamis 14 Maret 2024, para penumpang dan wisatawan yang hendak menyeberang menuju Pelabuhan Padangbai, Bali menunggu sejak pagi di pelabuhan. Mereka memadati pelabuhan menunggu jadwal pemberangkatan. Kendati sudah dibuka oleh pihak otoritas, pelayanan penyeberangan menuju Padangbai belum normal sehingga kapal belum bisa bongkar muat. Akibatnya, tidak sedikit wisatawan asing terpaksa meninggalkan pelabuhan.
Anton, salah seorang wisatawan asal Belarus yang ditemui di Pelabuhan Lembar mengaku dirinya sudah menunggu selama enam jam. ‘’Saya mau ke Bali, tapi belum bisa (berangkat),’’ katanya. Ia yang baru pertama kali ke Lombok, berangkat dari Sumbawa dan berwisata ke tiga Gili. Dia mengaku telah menghabiskan waktu seminggu, dimana lima hari di Gili dan dan sisanya ke destinasi wisata lainnya. GM PT ASDP Indonesia Ferry, Agus Djoko Triyanto mengatakan para turis mancanegara itu telah berada di pelabuhan sejak Rabu malam.
Jumlahnya sekitar tiga bus. Namun, karena penyeberangan tak kunjung dibuka demi keamanan, para turis akhirnya mencari penginapan dan banyak juga yang diam bermalam di pelabuhan.”Kemarin malam memang kami pantau di lapangan banyak sekali pengguna jasa dari wisatawan asing. Karena limpahan dari kapal cepat,’’ ujar Agus. Sedangkan untuk pelayaran kapal fery Ro-Ro pun terjadi penutupan sementara karena adanya edaran, untuk menunggu cuaca membaik.
“Memang ada penumpukan pengguna jasa (penumpang yang akan nyebrang). Mereka paham bahwa kondisinya memang tidak memungkinkan. Jadi ada yang kembali ke penginapan, ada juga yang menginap di ruang tunggu dan musala,’’ ujarnya. Agus mengakui bahwa wisatawan yang masih memadati pelabuhan adalah sisa yang belum kebagian kapal untuk menyeberang pagi kemarin. Setelah penyeberangan pertama dibuka sekitar pukul 07.55 Wita.
Sementara itu, Lalu Ratma Wirajuna seorang tour guide mengatakan akibat cuaca buruk yang menyebabkan ditutupnya pelayaran itu. Turut berdampak juga bagi wisatawan mancanegara yang mengejar jadwal tiket pesawat di Bali. ‘’Yang kasihan itu juga ada yang udah punya connecting flight (jadwal keberangkatan pesawat) itu sampai nangis kemarin,” ungkapnya. Sehingga tiketnya menjadi hangus dan menimbulkan kerugian finansial karena tak terkejar. Lantaran mereka yang harusnya sudah menyeberang ke Bali sejak kemarin itu baru bisa menyeberang tadi (kemarin) pagi.
Ia mengatakan, persoalan seperti ini perlu menjadi PR pemerintah untuk menyiapkan pelayanan dan langkah antisipasi. Karena jumlah wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Lombok tidak sedikit. Sehingga perlu ada solusi yang harus disiapkan. ‘’Banyak juga keluhan, artinya kita tidak siap memfasilitasi mereka untuk berkunjung ke sini,’’ pungkasnya.(her)